Kampar  

Tragedi Terantang Berdarah, Polres Kampar Tetapkan 17 Orang sebagai Tersangka

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Sebanyak 17 orang dari kelompok penyerang di tragedi Terantang berdarah, akhirnya ditetapkan Polres Kampar sebagai tersangka.

Ke 17 orang ini ditangkap polisi usai melakukan penyerangan yang menyebabkan belasan orang terluka di Desa Terantang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau.

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto menyebutkan ada 21 orang yang diperiksa polisi pasca kejadian. Dari saksi yang diperiksa akhirnya ditetapkan 17 orang sebagai tersangka.

Dikatakan, bentrok itu terjadi antara petani koperasi sawit KUD Iyo Basamo dengan sekelompok orang suruhan.

“Para tersangka diduga merupakan orang suruhan untuk menyerang petani dengan batu dan senjata tajam,” kata Sunarto, Selasa 21 Juni 2022.

Disebutkan, penyidik masih mendalami siapa orang yang menyuruh para tersangka.

Pemeriksaan awal, salah satu dari tersangka adalah orang yang diduga menggerakkan massa untuk melakukan kerusuhan. Hal ini terkait juga dengan l kepengurusan di KUD Iyo Basamo

Selain itu, Sunarto menyebutkan polisi juga mendalami keterkaitan Ketua Koperasi Sawit Iyo Basamo Hermayalis dalam kasus penyerangan itu. Berdasarkan pengakuan korban, mereka berselisih dengan ketua koperasi tersebut.

“Masih dilakukan pemeriksaan instensif terhadap mereka (tersangka). Mungkin nanti mengarah ke sana (orang yang menyuruh melakukan),” kata Sunarto.

Sebelumnya, sekelompok orang tidak dikenal (OTK) menyerang petani kelapa sawit yang tergabung dalam Koperasi Iyo Basamo di Desa Terantang, Minggu (19/6) sekitar pukul 15.30 WIB.

Aksi tersebut terekam kamera dan viral. Dalam video berdurasi 1 menit 40 detik, terlihat seorang pria memakai helm tengah menggendong anak kecil yang kepalanya terluka dan berdarah.

Pria itu terus berjalan sembari mencari pertolongan medis. Sementara, di belakangnya tampak terjadi bentrok antara warga dengan sejumlah pria tak dikenal.

Terlihat juga pria berpakaian serba hitam menenteng senjata tajam. Seorang anak perempuan juga tampak menangis dan merintih kesakitan lantaran kepalanya terkena lemparan batu.

Salah seorang korban, Sri Yanti menceritakan, awalnya sekelompok orang suruhan itu memaksa masuk ke dalam kebun sawit di Desa Terantang. Namun, warga menghalangi mereka.

“Orang-orang suruhan itu datang bawa senjata tajam seperti samurai, parang dan senjata tumpul. Mereka mau masuk ke kebun kami tidak bolehkan, habis itu brutal,” kata Sri.

Menurut Sri, orang suruhan itu datang mengusir petani di lahan ulayat Desa Terantang. Dia mengatakan, kejadian itu terkait masa jabatan ketua koperasi yang sudah habis. “Sudah habis jabatannya 10 tahun, tapi dia tidak terima ada kepengurusan baru,” ucapnya.

Dinas Kesehatan Kampar merilis, sebanyak 14 orang menjadi korban luka pada bentrok berdarah tersebut. Pada korban sudah dibawa ke rumah sakit dan divisum di RS Bhayangkara Pekanbaru.

Korban didominasi perempuan, dan 6 orang laki-laki. ***

Editor: Deandra

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *