Ferdy Sambo Disebut Punya Kakak Asuh, Sara Institute : Itu Tradisi, Bukan Faksi

Direktur Eksekutif Sara Institute, Muhammad Wildan.

LAMANRIAU.COM, JAKARTA – Direktur Eksekutif Sara Institute Muhammad Wildan menanggapi pernyataan dari mantan Penasehat Ahli Kapolri Prof Muradi yang menyebutkan tersangka mantan Kadiv Propam Polri Irjend Ferdy Sambo yang memiliki kakak asuh di Polri.

Menurut Wildan, tradisi Polri memang ada disebut kakak asuh dan adik asuh untuk menamai senior dan junior. Itu merupakan tradisi lama, tetapi bukan bagian dari faksi.

“Di Polri itu kakak asuh atau adek asuh itu sebutan junior ke senior atau sebaliknya, itu sepengetahuan saya sebagai orang sipil biasa yang banyak bergaul dengan anggota Polri. Apalagi Prof Muradi Mantan Penasehat Ahli Kapolri pasti tahu budaya anggota Polri dan kami menilai hal itu sangat bagus untuk menjaga nilai-nilai kesopanan,” ujar Wildan, Senin 19 September 2022.

Ia mengaku melihat Polri di bawah kepemimpinan Kapolri Jendral Listyo Sigit sangat Solid tidak ada faksi-faksi yang mengarah ke hal-hal negatif.

“Kami berharap sudah lah jangan lempar-lempar isu yang belum tentu benar adanya, sekarang waktunya kita melihat serta mengawasi penegak hukum khususnya Polri dan Kejaksaan untuk menyelesaikan kasus Duren Tiga itu,” sambung Wildan.

Sebelumnya Guru Besar Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Prof Muradi mengungkap adanya sosok kakak asuh yang mencoba membantu mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo agar divonis ringan dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Muradi menyebut terdapat sosok kakak asuh yang sudah pensiun dan ada juga yang masih aktif sebagai anggota Polri. Mereka mencoba melobi petinggi Korps Bhayangkara untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.

“Kakak asuh dalam model konteks yang sudah pensiun, ada yang belum, nah ini yang saya kira yang agak keras di dalam kan itu situasinya sebenarnya karena kakak asuh itu punya peluang, punya powerful yang luar biasa ya,” kata Muradi, Sabtu lalu.

Muradi mengatakan sosok kakak asuh yang masih aktif itu menduduki posisi strategis di Polri. Menurutnya, sosok tersebut masih membela Ferdy Sambo agar dihukum ringan dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

“Ini jadi makin keras, Sambo berani karena dia merasa dalam posisi berada di atas angin, masih ada yang ngebelain, makanya harus dituntaskan dulu soal orang-orang yang kemudian dianggap punya kontribusi terkait dengan posisi Sambo,” ujarnya. ***

Editor: Fahrul Rozi

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *