Menanam Pakis Haji, Tanaman Unik yang Kian Langka

Tanaman Pakis Haji
Pakis Haji tanaman penting untuk menjaga kelestarian lingkungan. (Foto: Shutterstock)

LAMANRIAU.COM – Tanaman pakis haji merupakan sekelompok tumbuhan berbiji terbuka yang tergabung dalam marga pakishaji. Tanaman ini juga populer dengan nama sikas. Pakis haji mudah dikenali karena memiliki bagian daun yang mirip dengan pohon kelapa. Namun tinggi tanaman ini tidak tumbuh setinggi pohon kelapa.

Memelihara aneka tanaman hijau atau tanaman rumah memang selalu bisa menghilangkan stress dan membuat suasana menjadi asri. Bagaimana tidak? Selain lebih segar, karena tumbuhan mengeluarkan oksigen dan menyerap karbondioksida, keluarga tentu lebih nyaman saat bangun pagi. Mereka bisa menatap aneka warna tumbuhan yang menyejukkan mata.

Baca : Menanam dan Merawat Bunga Pansy dari Biji

Tidak seperti tumbuhan pada umumnya yang klorofilnya terletak pada kloroplas, klorofil tanaman pakis haji tersebar di semua bagian sitoplasma. Biasanya, orang Indonesia mengenal tanaman pakis haji menyerupai palem. Seperti cycas rumphii, cycas javana, serta sikas jepang atau cycas revoluta. Sekilas, pakis haji mirip seperti palem, tapi kekerabatannya sangatlah jauh.

Tanaman ini boleh mirip palem karena susunan anak daun yang tersusun berpasangan. Yang menarik, semua pakis haji sebenarnya berumah dua (dioecious) sehingga terdapat jenis jantan dan betina.

Pada pakis haji jantan, terdapat alat kelamin runjung besar yang tumbuh dari ujung batang. Saat musim kawin tiba, alat kelamin ini muncul serbuk sari lengkap dengan aroma spesifik yang mengundang burung atau serangga untuk hinggap dan membawa serbuk sari tersebut ke pakis haji betina.

Bagaimana mengenali pakis haji betina? Tanaman betina memiliki daun dengan biji-biji yang tumbuh dari samping. Alat kelamin pakis betina tumbuh dari sela-sela ketiak daun. Perlu ingat, walaupun tanaman ini sejenis pakis dan daun mudanya tumbuh melingkar seperti layaknya pakis atau paku, namun bukanlah anggota dari tumbuhan berspora tersebut.

Tanaman ini juga termasuk tanaman purba yang untuk beberapa jenis jumlahnya di dunia tinggal sedikit? Tak heran jika harganya juga cenderung mahal. Bahkan untuk jenis tanaman pakis haji yang langka harganya bisa hitung per-centimeter ketinggian tanaman.

Ada beberapa jenis tanaman pakis haji yang populer bagi kalangan pencinta tanaman. Apa saja?

1. Cycas Rumphii

Kabarnya, cycas rumphii ini berasal dari Maluku, lalu meluas ke wilayanh Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, hingga Papua. Jika berjalan-jalan dan sedang mencari tanaman pakis haji, biasanya penjual tanaman seringkali menawarkan cycas rumphii ini.

Banyak orang menanam pakis haji jenis cycas rumphii sebagai penghias pekarangan rumah. Batang tanaman ini juga mengandung pati yang bisa kamu konsumsi?

2. Cycas Circinalis

Jika mengenal jenis tanaman ini sebagai tanaman pakis haji, orang Barat menamakan jenis cycas circinalis sebagai fern palm. Penyebutan ini mengarah pada bentuk tanaman yang sangat mirip dengan pohon palem. Batang sirkas ini berbentuk silinder, bukan bulat sempurna.

Warna daun sikas mengkilap, sementara bagian batang tertutup dengan rapat oleh pangkal tangkai daunnya. Menurut laman thejoyofplants.com, orang Barat seringkali menjadikan tanaman ini menjadi tanaman indoor karena bentuknya yang cantik dan unik. A slice of Jurassic Park in your home, begitu kira-kira mereka menggambarkan tanaman ini.

Cycas circinalis merupakan salah satu tanaman yang pertumbuhannya sangat lambat dan mudah kita pelihara. Bahkan tidak perlu melakukan repoting (mengganti pot tanaman ke pot tanaman yang lebih besar) selama kurang lebih tiga tahun. Meski demikian, jika pelihara dengan benar, tinggi batang tumbuhan ini bisa mencapai 3,5 meter.

3. Cycas Revoluta

Sebenarnya tanaman pakis haji jenis ini populer sebagai sikas kerdil. Namun, negara Barat, sikas ini populer dengan nama sago palm atau king sago. Untuk Asia, tanaman ini banyak diminati warga Tiongkok, Jepang, dan India.

Mengapa orang Indonesia menyebut tanaman ini sebagai sikas kerdil? Hal ini karena cycas revoluta memiliki siklus pertumbuhan yang sangat lambat, sehingga mudah untuk kita pindahkan. Dengan ukurannya yang mungil, tanaman ini seringkali jadi penghias interior rumah atau café.

4. Cycas Media

Spesier pakis haji ini merupakan jenis tertinggi jika kita bandingkan dengan jenis lainnya karena bisa mencapai sembilan meter. Bahkan menurut laman cycadpalm.com, daun tanaman ini bisa mencapai 6 kaki.

Tanaman ini sebenarnya berasal dari Australia. Tak heran jika cycas media juga dikenal sebagai Australian Nut Palm. Batang sikas berbentuk silinder, dan tumbuh hanya tunggal untuk menyangga mahkota berbentuk roset. Selain itu, anak daunnya berbentuk lurus, berujung tajam dan menyempit.

Dengan ciri-ciri tersebut, sikas jenis ini lebih cocok kita tanam untuk luar ruangan. Pastikan tanaman ini ditanam pada area yang kaya akan pancaran sinar matahari serta struktur drainase yang baik.

5. Cycas Siamensis

Tanaman pakis haji jenis cycas siamensis ini sangat mudah kita kenali dari bentuk batangnya. Selain tubuhnya yang kerdil, pakis haji jenis ini memiliki batang yang tebal dan bengkak. Dengan struktur tubuh ini, cycas siamensis mirip dengan tanaman Desylirion.

Cara Merawat Tanaman Pakis Haji

Merawat tanaman pakis haji sebenarnya cukup mudah karena tanaman ini bukanlah salah satu tanaman yang rewel. Namun, agar tidak salah rawat, kenali beberapa hal berikut:

1. Area Tumbuh

Sebenarnya, tanaman ini merupakan tanaman yang berasal dari daerah panas. Itulah sebabnya, pakis haji disarankan untuk kita tanam pada area yang memiliki sinar matahari langsung agar tumbuh subur.

2. Penyiraman

Habitat asal tanaman pakis haji atau sikas adalah gurun. Melihat dari habitatnya, gurun memiliki kadar air yang sangat sedikit. Itulah sebabnya, sebaiknya untuk tidak terlalu bersemangat menyiram tanaman ini setiap hari.

Pakis haji atau sikas jenis apapun bisa kita siram setidaknya 5 hari sekali. Sedangkan tanaman sikas yang berada luar rumah bisa lebih jarang lagi kita sirami. Apalagi jika sedang musim penghujan. Yang penting, pastikan tidak ada genangan air pada akar tanaman karena hal ini akan memicu jamur dan membuat busuk akar.

3. Mengganti Media Tanam

Perhatikan juga media tanam yang kita gunakan saat menanam pakis haji dalam pot. Terlalu lama menggunakan media tanam yang sama dalam pot dapat menyebabkan tanaman kekurangan unsur hara dalam tanah.

Cegah keadaan tersebut dengan teratur mengganti media tanam. Lakukan setidaknya enam bulan sekali. Caranya:

  • Keluarkan tanaman secara hati-hati dari pot. Jangan sampai akar tanaman menjadi rusak.
  • Siapkan pot baru. Masukkan sterofoam yang pecah-pecah pada bagian dasar pot sebagai drainase.
  • Masukkan tanah yang baru ke dalam pot hingga setengah pot.
  • Masukkan tanaman, timbun kembali dengan media tanam secara perlahan hingga pot penuh dengan tanah
  • Pastikan tanaman kuat dalam pot

4. Pemupukan

Tanaman ini termasuk tanaman yang pertumbuhannya lambat. Kamu bisa memberi pupuk yang proses penguraiannya lambat seperti Dekastar atau Grow More. Caranya, taburkan sekitar media tanam setiap tiga bulan sekali. Pupuk akan perlahan luluh ke dalam media tanam dan diserap oleh pakis haji.

5. Siangi Gulma dan Pangkas Daun Tua

Gulma adalah tanaman liar yang tumbuh sekitar tanaman utama. Hindari “rebutan” makanan dengan melakukan penyiangan secara rutin. Cabut hingga akar gulma tercabut sempurna. Jangan lupa untuk memotong daun tanaman pakis haji yang telah tua dan menguning. Potonglah dengan gunting tanaman yang tajam.

Itulah beberapa hal seputar pakis haji yang perlu kamu tahu. Mudah kan, cara merawatnya? ***

Editor: Fahrul Rozi/Sumber: Orami.co.id

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews