Puisi-Puisi Karya Sultan Musa

Ilustrasi

Diorama Khatulistiwa

akulah khatulistiwa…
bernaung damai kebersamaan
tersenyum ranum pada jendela
menjadi isi pada ribuan puja

akulah khatulistiwa…
berpesta warna kasih bersorak
serupa gerbang mentari bersinar
di bawah bentangan raya sempurna

akulah khatulistiwa…
sederhana dalam memaknai hidup
dalam perlindungan doa berpadu
semerbak baik menyebar teratur

akulah khatulistiwa…
seperti kaca rapuh
lebih baik membiarkan pecah
berbalut emosi dan hujatan
untukmu khatulistiwa : memungut kisah bergelayut

-2021

Bunga

bunga berjumpa musimnya,
menemukan warna dan mekar

bunga menyapa hati,
menerima peluk dan harum

selayaknya kalam langit
wangi hingga kelopak terakhir
aku mengaguminya, bagaimana denganmu ?
-2024

Diserang Masa Lalu

membentang di hadapanku
memaknai sesuatu bayangan
walau kelak akan retak
menerawang iba menghampiriku

berteduh di masa lalu
….bisa menjadi nestapa
….bisa menjadi bahagia
menjelma meski dalam diam

maka jangan kau kutuk masa lalu
meski pengharapan tak berkesudahan
meski dalam benak pelik
menyentuh untuk tersemogakan

entah di mana dingin ini bernaung
jurang kelam menabur empati
terulur tangan selarut lirih
walau langit sepi berparas senja

; masa lalu adalah membaca dirimu
-2024

Damai yang Hilang

langit kelabu seakan merindu
detak jantung berpacu candu
irama beradu lugu
hembusan angin berliku

dalam derasnya aliran darah
terpikir jiwa indah
sirnakan raga terpaku merana
sejenak tanpa tara

dalam lamunan tak semanis madu
relung jiwa berbilang semu
menghilang betapa kelamnya dahulu
melapang sesak sembilu

mengenang lama yang tak berkesudahan
berlarut pada diri perlahan
tersimpan luka pada cabaran
nyeri tersaji di atas tataran
-2024

————————————–
Sultan Musa berasal dari Samarinda Kalimantan Timur. Tulisannya tersiar diberbagai platform media daring & luring. Serta masuk dalam beberapa Antologi bersama penyair nasional dan internasional. Seperti Antologi Puisi Penyair Dunia “Wangian Kembang : Antologi Puisi Sempena Konvesyen Penyair Dunia – KONPEN” yang di gagas Persatuan Penyair Malaysia (2018), Antologi Puisi “Negeri Serumpun” Khas Sempena Pertemuan Dunia Melayu GAPENA & MBMKB (2020), “La Antologia De Poesia Cultural Argentina – Indonesia“ Antologi Puisi Budaya Argentina – Indonesia (2021). Antologi Puisi “Cakerawala Islam” MAIK – Majlis Agama Islam dan Adat Istiadat Melayu Kelantan –Malaysia (2022), Festival Sastra Internasional Gunung Bintan – Jazirah ( 2019, 2020, 2021, 2022, 2023), Temu Karya Serumpun “Tanah Tenggara” Asia Tenggara (2023) dan HOMAGI – International Literary Magazine. Tercatat pula dibuku “Apa & Siapa Penyair Indonesia – Yayasan Hari Puisi Indonesia” Jakarta 2017. Adapun IG : @sultanmusa97. *

Baca: Puisi-Puisi Karya Amanda Amalia Putri

*** Laman Puisi terbit setiap hari Minggu. Secara bergantian menaikkan puisi terjemahan, puisi kontemporer nusantara, puisi klasik, dan kembali ke puisi kontemporer dunia Melayu. Silakan mengirim puisi pribadi, serta puisi terjemahan dan klasik dengan menuliskan sumbernya ke email: [email protected] [redaksi]

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews