Kampus  

Mahasiswa Kukerta Unri Tanah Datar Lakukan Kunjungan ke Kampung Ketupat

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Riau mengunjungi Kampung Ketupat, Kelurahan Tanah Datar, Kecamatan Pekanbaru Kota.

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Tim Kukerta Universitas Riau Kelurahan Tanah Datar berkunjung ke Kampung Ketupat yang terletak di Gang Teladan RW 06 Kelurahan Tanah Datar, Kecamatan Pekanbaru Kota.

Kegiatan ini merupakan salah satu program mahasiswa kukerta guna membantu pengembangan UMKM yang ada di masyarakat terkhusus di wilayah Kelurahan Tanah Datar.

Kampung Ketupat sudah diresmikan sejak tahun 2018 oleh Lurah dan Camat Pekanbaru Kota. Kampung Ketupat merupakan kampung yang mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai penghasil cangkang ketupat dan merupakan pusat pembuatan cangkang ketupat terbesar di Pekanbaru.

Kegiatan ini disambut baik oleh para pengrajin ketupat yang ada di sana. Salah satu pemilik usaha Lina Octavia telah merintis usaha Cangkang Ketupat ini sejak tahun 2001.

Saat ini usaha ini sudah memiliki langganan tetap mulai dari usaha sate terkenal hingga pedagang sate kelilig di Pekanbaru. Lina Octavia mengatakan bahwa usaha cangkang ketupat merupakan usaha milik pribadi dan tanpa adanya bantuan modal dari pihak manapun.

Dalam memproduksi sarang ketupat, Lina dibantu oleh pengrajin lainnya dengan beberapa ukuran dan variasi.

“Tiap harinya lebih dari 1000 cangkang ketupat yang diproduksi atau sesuai dengan jumlah yang telah dipesan setiap harinya, dengan waktu produksi dari pukul 06.00 wib hingga pukul 23.00 wib”

Biasanya, satu tempat langganan bisa memesan hingga 400-500 buah setiap harinya dan kendala yang dihadapi yaitu terkait dengan bahan baku cangang ketupat yang sulit dicari karena harus memesan dari luar kota .

Adapun kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa kukerta selama kunjungan di Kampung Ketupat ini yaitu belajar membuat cangkang ketupat yang diajarkan secara langsung oleh pengrajin ketupat yang ada disana.

Pengrajin lainnya, Pia menuturkan bahwa sebenarnya para mahasiswa bisa membuat ketupat, tetapi yang jadi sulit yaitu membuat awal anyaman dari cangkang. Selebihnya mereka sudah bisa menyelesaikan sendiri. Kegiatan ini diakhiri dengan adanya penyerahan spanduk Kampung Ketupat. ***

*) Tulisan kiriman Indriani Syahputri, mahasiswi Teknik Lingkungan Universitas Riau.

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews