Delapan Dampak Buruk Jika Tidak Sarapan

Ilustrasi

LAMANRIAU.COM – Banyak orang mengabaikan sarapan tanpa mengetahui dampak buruknya terhadap kesehatan, sehingga menyebabkan obesitas.

Dilansir dari laman timesofindia.indiatimes.com dan americanpharmaremedies.com, setiap orang sebaiknya memprioritaskan sarapan yang seimbang demi kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Melewatkan sarapan dapat berdampak buruk bagi kesehatan dini, maupun kesehatan jangka panjang.

Efek saat tidak sarapan:

1. Konsentrasi dan produktivitas terganggu

Sarapan dapat menyediakan glukosa yang dibutuhkan otak agar berfungsi secara optimal. Melewatkan sarapan dapat mengganggu konsentrasi, ingatan, dan kinerja kognitif secara keseluruhan yang dapat mempengaruhi produktivitas saat beraktivitas atau bekerja. Tak hanya itu, pelepasan hormon oleh tubuh untuk mengimbangi kadar glukosa rendah akibat tidak sarapan juga dapat menyebabkan migrain.

2. Kenaikan berat badan dan obesitas

Melewatkan sarapan seringkali dianggap dapat membantu menurunkan berat badan. Namun faktanya, melewatkan sarapan justru dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas, bahkan mengganggu metabolisme tubuh. Hal ini karena melewati sarapan akan menyebabkan seseorang makan berlebihan di kemudian hari, terutama pada makanan berkalori tinggi.

3. Kekurangan nutrisi

Sarapan merupakan kesempatan bagi setiap orang untuk mengkonsumsi vitamin dan mineral yang penting bagi kesehatan secara keseluruhan. Melewatkan sarapan dapat meningkatkan risiko kekurangan nutrisi, yang dapat berpengaruh pada berbagai fungsi tubuh dan menyebabkan masalah kesehatan seiring berjalannya waktu

4. Perubahan suasana hati

Serupa dengan poin nomor 1, tidak sarapan yang menyebabkan kadar gula darah rendah juga dapat memicu perubahan suasana hati, seperti mudah tersinggung dan perasaan tidak tenang setiap saat. Sarapan seimbang dengan porsi sesuai akan membantu menstabilkan kadar gula darah dan meningkatkan atau memperbaiki kesejahteraan emosional.

5. Metabolisme melambat

Seperti yang sudah disebutkan di poin nomor 2, melewatkan sarapan dapat mengganggu metabolisme tubuh. Hal ini terjadi ketika melewatkan sarapan memberi sinyal kepada tubuh untuk menyimpan energi, yang menyebabkan metabolisme tubuh melambat. Respons adaptif ini dapat menghambat upaya pengelolaan berat badan dan membuat pembakaran kalori menjadi lebih sulit.

6. Meningkatnya tingkat stres

Melewatkan sarapan yang berakibat turunnya kadar gula darah dapat mengaktifkan respons stres pada tubuh. Hal ini terjadi ketika melewatkan sarapan meningkatkan kadar hormon kortisol, yang berkontribusi pada peningkatan stres dan kecemasan seseorang sepanjang hari.

7. Risiko penyakit kronis lebih tinggi

Melewatkan sarapan dalam jangka panjang telah dikaitkan dengan meningkatnya risiko penyakit kronis, penyakit jantung adalah salah satunya. Menurut sebuah studi, pria yang melewatkan sarapan memiliki risiko 27% lebih tinggi untuk menderita serangan jantung atau terkena penyakit jantung daripada mereka yang memulai harinya dengan sarapan.

8. Rambut rontok

Kadar protein pada makanan penting dalam mempengaruhi kadar keratin, yaitu protein yang ada pada rambut. Dengan kata lain, sarapan memainkan peran besar dalam mendorong pertumbuhan rambut. Oleh karena itu, melewatkan sarapan berarti menghindari pertumbuhan rambut. ***

Editor: Fahrul Rozi/Sumber: Bisnis.com

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews