LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Assessment pengembangan Kelompok Tani (poktan) UPPKA melalui program pemberdayaan komunitas berbasis zakat bagi keluarga berisiko stunting dan mustahik oleh Baznas RI di Kabupaten Kampar, tepatnya di Desa Pulau Lawas dan Kampung Limau Manis.
Kepala Perwakilan BKKBN Riau Mardalena Wati Yulia saat memberikan arahan mengucapkan terimakasih atas kepedulian Baznas dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat karena kelompok UPPKA yang telah mendapatkan pelatihan, banyak yang menghadapi kendala belum memiliki modal dan alat yang memadai untuk mengembangkan usahanya.
Dia juga mengapresiasi dukungan kepala desa untuk pengawalan program ini agar cita-cita keluarga sehat, berkualitas dan ekonomi berdaya bisa tercapai.
Dari Baznas RI hadir Staf Divisi Program Ekonomi Pedesaan, Muhammad Faruq Abdillah dan Teguh Sugiarto. Muhammad Faruq Abdillah menyebutkan kelompok UPPKA bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan rencana, cita-cita dan meminta alat yang dibutuhkan guna pengembangan usahanya, karena perencanaan pendampingan akan dilakukan sampai dengan 3 tahun sesuai kemampuan masing-masing kelompok.
“Tentu saja alat yang diminta tidak hanya atas pertimbangan dari segi harga, namun juga perlu mengutamakan nilai manfaatnya” jelasnya.
Teguh Sugiarto menambahkan pentingnya pengelolaan keuangan dalam usaha. “Sering terjadi di lapangan usaha meningkat, pendapatan meningkat, namun kesejahteraan tidak meningkat, untuk itu penting adanya pengelolaan keuangan,” ujarnya.
Dikatakan, kegiatan ini juga merupakan salah satu syiar di bidang dakwah. Dimana nantinya harapannya penerima bantuan yang mulanya mustahik zakat dengan perkembangan usahanya bisa menjadi muzakki. ***