LAMANRIAU.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Lestari Moerdijat meminta pemerintah merespons cepat lonjakan kasus Covid-19 beberapa hari terakhir yang menunjukkan peningkatan signifikan, hingga tembus 3.000 pasien positif akhir pekan lalu.
“Lonjakan kasus positif Covid-19 ini seharusnya direspons dengan langkah yang segera. Kalau beberapa waktu lalu sejumlah pejabat memperkenalkan mekanisme gas dan rem dalam membatasi pergerakan orang, saya kira saat inilah waktunya pemerintah menginjak rem agar meminimalkan pergerakan orang,” kata Lestari yang akrab disapa Rerie, Senin 31 Agustus 2020.
Berdasarkan catatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, pada Minggu 30 Agustus 2020, penambahan kasus positif Covid-19 mencapai 2.858 orang. Pada sehari sebelumnya Sabtu 29 Agustus 2020 tercatat penambahan 3.308 kasus positif, sedangkan pada Jumat 28 Agustus 2020 tercatat 3.003 kasus.
Ketika penularan Covid-19 tercatat meningkat drastis, menurut Rerie, langkah nyata untuk menekan angka penularan seharusnya segera dilakukan.
Legislator Partai NasDem itu memahami apabila saat ini pemerintah pusat dan daerah terus gencar menyosialisasikan pelaksanaan protokol kesehatan kepada masyarakat, antara lain dalam bentuk kampanye penggunaan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun. Akan tetapi, tegas Rerie, dengan kondisi peningkatan penularan yang signifikan sudah seharusnya pemerintah merespon dengan langkah yang signifikan juga.
Langkah signifikan dimaksudkan Rerie, antara lain bisa berupa pengetatan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB), peningkatan upaya “tracing”, sambil berupaya meningkatkan penggunaan masker di tengah masyarakat.
Terlebih lagi, kata dia, sejumlah pakar epidemiologi memperkirakan peningkatan signifikan yang terjadi akibat adanya liburan panjang beberapa waktu lalu.
Dengan tidak terlihatnya upaya pemerintah secara signifikan dalam menghadapi lonjakan kasus positif Covid-19, lanjut Rerie, memberi kesan kepada masyarakat bahwa kondisi penularan Covid-19 saat ini hal yang biasa.
Bahkan, kata dia, kesan yang muncul di masyarakat saat ini bahwa pemerintah lebih mengutamakan pemulihan ekonomi ketimbang mengatasi peningkatan penularan Covid-19.
Padahal, tegas Rerie, penyebaran Covid-19 yang tak terkendali membuat pertumbuhan ekonomi pun akan sulit meningkat signifikan. (RCI)