LAMANRIAU.COM, JAKARTA – Polemik kekosongan kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta pasca ditinggal Sandiaga Salahuddin Uno diharapkan tak lagi menjadi keresahan publik, khususnya warga DKI.
Sebab hingga saat ini, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terbukti tak kesulitan merealisasikan janji kamapnye untuk menciptakan Jakarta lebih baik.
“Pak Gubernur buktinya enjoy saja kerja sendirian. Jadi kenapa harus ribut-ribut Wagub terus,” kata Ketua Fraksi PKB DPRD DKI Jakarta, Hasbiallah Ilyas saat dihubungi Kantor Berita RMOLJakarta, Selasa (16/7).
Dalam berbagai kesempatan Anies juga mengaku pekerjaan di Pemprov DKI masih bisa ditangani meskipun tanpa Wagub.
Anies memimpin Jakarta seorang diri sejak Sandiaga Uno mundur dari jabatan Wagub DKI 11 bulan lalu, atau tepatnya 10 Agustus 2018 untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden di Pilpres 2019.
Alih-alih merugi, Hasbillah justru berpendapat tidak adanya Wagub menguntungkan Pemprov DKI Jakarta dalam hal penghematan anggaran.
“Enakan enggak ada Wagub. Kan Penprov bisa hemat anggaran miliaran setiap bulannya,” tegas Hasbiallah.
Seperti diketahui, dana operasional bagi Kepala Daerah DKI dianggarkan Rp 4,5 miliar per bulan. Gubernur mengantongi Rp 2,1 miliar, sedangkan wakil gubernur mendapat Rp 1,4 miliar. Sisa Rp 1 miliar dipegang pembantu bendahara.
Wagub DKI juga mendapatkan gaji pokok Rp 2,6 juta per bulan dan tunjangan jabatan Rp 4,3 juta per bulan. (red)