LAMANRIAU.COM, JAKARTA – Mantan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), MS Kaban menilai law enforcement atau penegakan hukum era Presiden Joko Widodo (Jokowi) jilid 2 terbayang kabut suram.
Apalagi, penuntasan kasus penyiraman terhadap penyidik KPK Novel Baswedan belum ada titik terang siapa pelaku maupun dalangnya. Padahal, kasus ini sudah hampir dua tahun belum terungkap.
“Penuntasan penyidik KPK Novel Baswedan seperti main layang-layang,” kata Kaban lewat twitternya yang dikutip Jumat (19/7/2019).
Memang, kata dia, ada keinginan dari penegak hukum untuk mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap Novel. Kini, profesionalisme penegak hukum menjadi pertaruhan.
“Embuh ora weruh sopo? Profesionalisme yang dipertaruhkan,” tandasnya.
Untuk diketahui, Presiden Jokowi memastikan telah menerima rekomendasi Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Polri terkait investigasi kasus kekerasan terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
Jokowi mengaku berdasarkan rekomendasi yang diterimanya, TGPF memastikan akan menindaklanjutinya melalui tim teknis.
“Tim pencari fakta sudah menyampaikan hasilnya dan hasil itu mesti ditindaklanjuti lagi oleh tim teknis untuk lebih menyasar kepada dugaan-dugaan yang ada,” ujar Jokowi.
Menurut dia, kasus yang menimpa Novel Baswedan dan ditangani Polri ini merupakan suatu kasus yang tidak mudah dalam proses pengungkapannya.
“Ini kasusnya itu bukan kasus mudah. Kalau kasus mudah, sehari-dua hari ketemu,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Novel Baswedan menjadi korban penyiaraman air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017. Wajah Novel pun luka parah serta salah satu matanya rusak akibat air keras.
Saat itu, Novel baru saja menunaikan shalat subuh di dekat kediamannya yang berlokasi di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. (ilc)