LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Jelang tutup buku akhir tahun, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mempercepat realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2020. Dengan waktu tersisa hanya satu bulan tersebut, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus memaksimalkan serapan anggaran yang hingga saat ini masih tergolong rendah.
Baca: Sekdaprov Riau Klaim Evaluasi APBD 2020 di Kemendagri Tanpa Masalah
Kepala Biro Pembangunan Setdaprov Riau, Aryadi mengatakan, realiasi APBD Riau sampai akhir Oktober 2020 untuk keuangan Rp4,2 triliun lebih atau 50,18 persen dari total anggaran sebesar Rp8,7 triliun.
“Realisasi anggaran memang masih rendah. Pak Sekda meminta saat memimpin rapat evaluasi, agar setiap OPD dapat memaksimalkan realiasi anggaran,” kata Aryadi, Selasa 17 November 2020.
Serapan maksimal setiap OPD setidaknya mampu mendekati target yang sudah ada yakni berkisar 90 persen. “Target OPD itu sampai akhir tahun bisa mencapai 90 persen,” ujar Aryadi.
Lebih lanjut Aryadi menjelaskan, berdasarkan hasil rapat evaluasi realisasi yang sudah berjalan berdasarkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), laporan realiasi APBD Riau sampai akhir Oktober 2020 tersebut berdasarkan Surat Perintah Pemcairan Dana (SP2D).
Sedangkan realisasi Surat Pertanggungjawaban (SPj) sebesar Rp4,1 triliun. Terjadi deviasi antara SP2D dengan SPj keuangan sebesar Rp64,9 miliar. Sementara untuk realisasi fisik dalam laporan, rata-rata setiap OPD mencapai 69,77 persen. Sedangkan secara keseluruhan realisasi fisik sebesar 57,24 persen.
Evaluasi anggaran menurut Aryadi, akan terus lakukan jelang akhir tahun. Sementara rapat evaluasi akan kembali d ilakukan memasuki awal Desember nanti. (MCR)