Sajak Sajak Muchid Albintani (Bagian ke-5)

Bulan Syawal

bulan tersenyum
rukyat hisap terlelap
hilal merekah
di ufuk makkah madinah

nikmat apalagi yang kalian ingkari
tatkala jibril tujuh belas ramadhan
mewahyukan mukjizat alquran

apakah kalian terlupa membaca?

alquran kitab itu
perintah itu
rasul itu
ada
di makkah
di madinah

Pekanbaru, April 2023

Bulan Syirik

bulan tercampak ke pelataran
mentari, bintang dan meteor
membisu

apakah pertanda lailatulqadar?

Pekanbaru, April 2023

Bulan Hijab

mentari menutup bumi
bulan hilang sejenak
mereka menyebut gerhana

apakah sebuah pertanda?

Pekanbaru, April 2023

—————–
Muchid Albintani lahir di Pulau Bintan, Kepulauan Riau. Sajak-sajaknya terbit dalam antologi, “Menderas Sampai Siak” (2017). “Ziarah Karyawan” (2017). “Segara Sakti Rantau Bertuah Antologi Puisi Jazirah 2” (2019). “Paradaban Baru Corona 99 Puisi Wartawan Penyair Indonesia” (2000). Baca sajak Lantera Puisi V 2018 di Singapura. Buku sajaknya, “Revolusi Longkang” (2017) dan “Rindu Dini” edisi revisi (2022). Buku terbarunya, “Teori Evolusi Dari Ahad Kembali Ke Tauhid Esai-Esai Akhir Zaman”. (Deepublish: 2021). “Terapi Virus Cerdas Berbangsa Bernegara” (Deepublish: 2022).*

Baca: Sajak Sajak Muchid Albintani (Bag. 4)

*** Laman Puisi terbit setiap hari Minggu. Secara bergantian menaikkan puisi terjemahan, puisi kontemporer nusantara, puisi klasik, dan kembali ke puisi kontemporer dunia Melayu. Silakan mengirim puisi pribadi, serta puisi terjemahan dan klasik dengan menuliskan sumbernya ke email: [email protected] [redaksi]

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews