Puisi-Puisi Karya Muhammad Bisri Mustofa

Bida-dari Dunia

Di tikam kecantikan
Sayap ‘bidadari’ dunia
Lentik balutan sutra pada “rusuknya”
Jeruji aurat menerpa tiada henti

Ku tunjuk satu
Mewakilkan ketaqwaan, pengabdian

balutan kasih sempurna
Antara Mahabbah Rabb

Dan ruas rusuk-ku

Bengkulu, 02 Februari 2017

Termenung Aku

Di bawah alam sadar

Ijinkan hening keluh hati
Supaya duka luka

Tiada memecah sunyi malam
Menggelegar hambar kebenak sang rahman

Cerita bisu
Tiada benar-benar tahu, Aku
Hati bersenada
Naskah luka

Terlihat tiada tanya

Bengkulu, 06 Februari 2017 •

Lelahku

Bolehkah beristirahat

Memangku dagu di bahu tegar

Sudikah mendongeng

Masa muda-Mu kekar membatu

Maukah menebar bibit mimpi

Di benakku rapuh, gusar

Maukah

Maukah, ayah???

Bengkulu, 18 Maret 2017

 

Senjakala

Ku duduk di sini
Berdua dengan mu menanti
Senja akan pergi
Bersetubuh pada bumi

Ingin ku dulang lautan
Agar tak lagi menghalang
Senja yang kian karam
Menikmati jingga
Yang pudar di terpa biru lautan

20 Oktober 2017

 

Tak Mau Tua

Metafora Berujar pada fajar
Pohon di sekeliling rengkuh
Mentari sebentar lagi terbit
Merekah sumringah

Susuri jejak trotoar
Saksi pejalan kaki terlupakan
Alih rupiah tak elak
Hingar-bingar layar petuah
Alih fungsi pasar dadakan

Warna langit sedikit abu
Kian rindu pada ibu
Menyandera asap, mendera sesap

Penyapu jalan sedikit mendikte
Marah pada dedaunan gugur
Tukang parkir mangkir
Mobil berjajar di trotoar kami

Siswa-siswi lari mengejar bel
Alih-alih ria
Tanya pada tetua bijaksana

Guru-guru kelu
Bosan memberi ilmu
Apa daya saku tak mau

08 November 2017

Baca: Puisi-puisi Karya Dilla Bukittinggi

*** Laman Puisi terbit setiap hari Minggu. Secara bergantian menaikkan puisi terjemahan, puisi kontemporer nusantara, puisi klasik, dan kembali ke puisi kontemporer dunia Melayu. Silakan mengirim puisi pribadi, serta puisi terjemahan dan klasik dengan menuliskan sumbernya ke email: [email protected] [redaksi]

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews