Puisi-puisi Karya Mohd Adid Ab Rahman, Melaka (Bag.13)

Ilustrasi

Malam Bercerita Deru Hujan

Malam bercerita deru hujan
basah dan dingin seperti kepiluan hati si perempuan
masanya belum tiba diselubungi bahagia memenuhi mimpinya
mungkin pagi nanti matahari membagi sinar hangat

Menoleh ke masa laluku
tampak berkabus memang nasib tertulis dari tangan sendiri
tapi itu satu cabaran sebagai tangga untuk naik ke puncak
atau teguran untuk langkah-langkah selanjutnya lebih hikmah

Seperti para marhaen
sukarnya melangsung hidup dalam kegelapan ekonomi negara
yang semakin sengit dan terus mendesak
harga barang keperluan mendadak naik
sedangkan penghasilan begitu daif

Melaka, 9 Juli 2023

Mawar

Mawar cantik semanis senyum di bibir gadis
wangimu kata-kata indah padat kesopanan timur
menyenangkan sesiapa saja
serupa halaman jadi berseri diriasi mawar
apa lagi tampilkan aneka warna
sama alunan lagu merdu dari macam-macam irama
jadi kecanduan mendengarnya

Batin dipenuhi seribu mawar milik engkaukah?
aku mengembara hanya mencari hati yang mawar
setelah sekian lama bergelumang bangkai
seperti pembohongan dilakukan demi menyelamat diri
dari tindakan undang-undang
pemberi dan penerima rasuah sama-sama sampah
adalah wabak penyakit cemarkan maruah bangsa
gambaran sebuah keganasan dan pengkhianatan
sungai yang keruh ini
usaha jernihkan pasti berhasil
jika kita bersatu tenaga memerangi

Mawar di wajahmu
kini kian layu
belum insaf lagikah
sediakanlah bekalan sebelum benar-benar
gugur ke tanah tempat asal mula

Melaka, 10 Juli 2023

Aku Menyukai Bulan

Aku menyukai bulan sebab sinarnya
hanya ada satu-satunya waktu malam
sebab masa ini terasa manis
keinginan kekal selalu ada
seperti perasaan memilikinya

Walau pun berjauhan tapi seolah ada jendela terbuka di hati
dapat memandangmu lalu memuji kecantikan
seperti pesan orang tua
ke manapun pergi
di manapun berada
Tuhan jangan dilupa
atau jangan kejar bintang yang lari
sebab langit tak pernah kekurangan bintang

Adakah orang tak menyukai bulan?
bulan tetap memberi cinta kepada manusia

Melaka, 11 Juli 2023

Bulan Bercakap Tentangmu

Bulan bercakap tentangmu
ayu dan lembut
sungguh luar biasa
semua tahu sekalipun tak ditular

Ketika ia menjelma di langit malam
aku sunyi rasa ditemani
tetap tampilkan makna kesetiaan
tidak berubah apa jua bentuk

Bulan bercakap tentangmu
tapi aku tidak tahu bagaimana menafsir dirimu
sebab tak jumpa sejarah sebagai rujukan
kalau mengikut catatan masa laluku
tentu diragui kebenarannya
sungguh misteri kau

Aku hanya pasti
bulan bercakap tentangmu

Melaka, Malaysia, 2 Agustus 2023

———————————–
Mohd Adid Ab Rahman lahir di Kota Bharu dan sekarang bermukim di Melaka, Malaysia sejak 1997. Pernah menimba ilmu di Universitas Islam Negeri Banda Aceh dalam bidang Dakwah dan UTM (Universiti Teknologi Malaysia), Skudai, Johor. Seorang guru KPM (Kementerian Pendidikan Malaysia mulai tahun 2022). Berminat dalam bidang puisi sejak masih belajar di sekolah dan sekarang menjadi ahli seumur hidup Persatuan Penulis Negeri Melaka (PENAMA) serta Ikatan Persuratan Melayu Melaka (IPM). Puisi-puisinya pernah muncul sejak 1986 di Berita Harian, Utusan Borneo, Harian Ekspres, Mingguan Malaysia, Utusan Zaman, Harakah, majalah Dewan Sastera, Tamadun Islam, al-Kiblat, Majalah Perempuan, Jelita, URTV, Wanita, Solusi dan lain-lain. Majalah online seperti LamanRiau.com, PotretOnlinecom, Kosana.my.id., sksp-literary.com, Sabah360 online, Suarakrajan online dan Riausastra.com. Sudah mempunyai puluhan antologi bersama di antaranya Antologi C Antagonis (ASWARA 2020) Bahtera Merdeka (Tinta Karya 2020) Pasrah (PTK 2020) Citra Yang Tak Padam (Narangkai Publications 2021), Sejernih Embun (KS 2021), Semarak Merdeka Tanah Air (PPJ 2021), Ramban Musim (Penapadu 2021) Mencintai Dengan Sederhana (SYFE Management Sdn Bhd 2021) ‘Suara Kita Seribu Sajak Merdeka’ (2009), Antologi ‘Tanduo Oh Tanduo’ (2013), Antologi ‘Belati Cinta Zulaikha’ (2003) ‘Kebentangkan Sehelai Peta’ (2014) menjadi teks KOMSAS SPM, ‘Ýang Satu’ (2019), ‘Suara Dari Jiwa’ (2019) Gumpalan dari Jiwa (2019), Terima Kasih Tuhan (2019), Merentas Sempadan (2020) Ruang Bicara (2020) Angin Rindu (Gapadu 2020), Hujan Kata (KembaraSastera 2020), Ramadhan Kareem (Tinta Karya 2020) Antologi Klate Di Hati (GEMA 2020), Dian Nurani (Pustaka Dewan Puisi PDP 2023), Aksara untuk Ummah (Ulul Albab Publication 2023), Menjunjung Langit (Pena Padu 2022) Tangisan Tengkujuh (Pena Padu 2022) Kasih (Kembara Sastera November, 2022), Teguh Bersama (PTK 2022), Jendela Enggan Tertutup (Kembara Sastera 2023) dan lain-lain. *

Baca: Puisi-puisi Karya Mohd Adid Ab Rahman, Melaka (Bag.12)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews