Puisi-puisi Karya Mohd Adid Ab Rahman, Melaka (Bag.14)

Ilustrasi

Paling Indah di Bulan Ramadhan

Paling indah di bulan Ramadhan
saat menanti suara azan maghrib dilaungkan
untuk berbuka setelah sepanjang hari tahan lapar dahaga
bersama keluarga menjamu selera
walau pun hidangan cukup sederhana
tapi mampu akrabkan persaudaraan

Paling indah di bulan Ramadhan
saat berjemaah solat terawih di masjid mengukuh ukhuwah
suara tadarus al-Quran lenyapkan sepi malam
demi gandaan pahala sebagai bekal negeri akhirat

Paling indah di bulan Ramadhan
saat menunggu munculnya fajar Idul Fitri
bermaaf-maafan sesama menguat perpaduan
itulah hari kemenangan dari satu perjuangan
melawan nafsu penggoda licik sejak dahulu kala

Paling indah di bulan Ramadhan
di ujung Ramadhan dianugerah ketakwaan
bagi siapa berpuasa dengan ikhlas

Selandar, Melaka, 28 Februari 2024

 

Di dadamu, Ramadhan

Di malam sepi
aku mengeja masa kisah lalu
ada jejak tersimpang jauh
keluh kesah kuasai batin
seperti ladang ditumbuhi lalang belukar
oh begitu alpanya aku
ampunkan aku, Tuhan

Di dadamu, Ramadhan
aku kan selalu basahkan bibir dengan zikir
tadarus dan tahajud didegupkan
agar rapat dengan-Mu

Dalam sujud dalam simpuh
tak henti-henti kulangitkan doa
kelak berjaya menawan satu malam
lebih baik daripada seribu bulan

Melaka, Malaysia, 30 Maret 2023

 

Setiap Kali Ramadhan Bertamu

Setiap kali Ramadhan bertamu disambut meriah
sebab amat banyak keistimewaan dibawa untuk ummah
alangkah sayangnya Allah pada hamba-hamba-Nya

Masjid mulai dibanjiri para jemaah setiap waktu
setiap detik berlalu dipadati terawih, zikir, tadarrus, tazkirah
dulunya sunyi rumah tak berpenghuni
kini orang-orang merebut limpahan pahala tak terkira
setiap sendi anggota badan semua menjadi kebajikan
indahnya Ramadhan

Setiap kali Ramadhan bertamu
peluang doa ampunan pasti dimakbulkan
menikmati luasnya rahmat Tuhan
maka usah lepaskan
sebab esok belum jelas
adakah kita masih bernafas

Melaka, Malaysia, 27 Februari 2024

————————-

Mohd Adid Ab Rahman lahir di Kota Bharu dan sekarang bermukim di Melaka, Malaysia sejak 1997. Pernah menimba ilmu di Universitas Islam Negeri Banda Aceh dalam bidang Dakwah dan UTM, Skudai, Johor (Universiti Teknologi Malaysia). Seorang pesara guru KPM (Kementerian Pendidikan Malaysia mulai tahun 2022). Berminat dalam bidang puisi sejak masih belajar di sekolah dan sekarang menjadi ahli seumur hidup Persatuan Penulis Negeri Melaka (PENAMA) dan juga Ikatan Persuratan Melayu Melaka (IPM). Puisi-puisi pernah muncul lebih kurang sejak 1986 di Berita Harian, Utusan Borneo, Harian Ekspres, Mingguan Malaysia, Utusan Zaman, Harakah, majalah Dewan Sastera, Tamadun Islam, al-Kiblat, Majalah Perempuan, Jelita, URTV, Wanita, Solusi dan lain-lain. Majalah online seperti LamanRiau.com, Potret Online com, Kosana.my.id., sksp-literary.com, Sabah360 online, Suarakrajan online dan Riausastra.com. Sudah mempunyai puluhan antologi bersama di antaranya Antologi C Antagonis (ASWARA 2020) Bahtera Merdeka (Tinta Karya 2020) Pasrah (PTK 2020) Citra Yang Tak Padam (Narangkai Publications 2021), Sejernih Embun (KS 2021), Semarak Merdeka Tanah Air (PPJ 2021), Ramban Musim (Penapadu 2021) Mencintai Dengan Sederhana (SYFE Management Sdn Bhd 2021) ‘Suara Kita Seribu Sajak Merdeka’ (2009), Antologi ‘Tanduo Oh Tanduo’ (2013), Antologi ‘Belati Cinta Zulaikha’ (2003) ‘Kebentangkan Sehelai Peta’ (2014) menjadi teks KOMSAS SPM, ‘Ýang Satu’ (2019), ‘Suara Dari Jiwa’ (2019) Gumpalan dari Jiwa (2019) Terima Kasih Tuhan (2019) Merentas Sempadan (2020) Ruang Bicara (2020) Angin Rindu (Gapadu 2020), Hujan Kata (KembaraSastera 2020), Ramadhan Kareem (Tinta Karya 2020) Antologi Klate Di Hati (GEMA 2020), Dian Nurani (Pustaka Dewan Puisi PDP 2023), Aksara untuk Ummah (Ulul Albab Publication 2023), Menjunjung Langit (Pena Padu 2022) Tangisan Tengkujuh (Pena Padu 2022) Kasih (Kembara Sastera November, 2022) Teguh Bersama (PTK 2022) Jendela Enggan Tertutup (Kembara Sastera 2023) dan lain-lain. *

Baca: Puisi-puisi Karya Mohd Adid Ab Rahman, Melaka (Bag.13)

*** Laman Puisi terbit setiap hari Minggu. Secara bergantian menaikkan puisi terjemahan, puisi kontemporer nusantara, puisi klasik, dan kembali ke puisi kontemporer dunia Melayu. Silakan mengirim puisi pribadi, serta puisi terjemahan dan klasik dengan menuliskan sumbernya ke email: [email protected] [redaksi]

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews