LAMANRIAU.COM – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan melakukan uji coba kereta otonom Autonomous Rail Transit (ART) di Ibu Kota Nusantara (IKN). Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap, uji coba kereta otonom pada Senin (5/8/2024) ini dapat berjalan lancar.
“Trem otonom akan diuji coba secara internal, lalu dilanjutkan dengan uji coba bersama Presiden Joko Widodo pada Kamis ini. Semoga semua berjalan dengan lancar,” kata Menhub dalam unggahan di akun Instagramnya.
Menhub menuturkan, rencana pelaksanaan showcase alias unjuk kerja akan dilaksanakan pada Oktober hingga Desember 2024. “Saya berharap semua proses ini dapat berjalan sesuai rencana. Dengan begitu, trem otonom sudah bisa beroperasi di IKN pada Hari Kemerdekaan 17 Agustus nanti, sesuai arahan Presiden,” kata Menhub.
Menhub juga menyampaikan bahwa operasional trem otonom di IKN tahap awal akan berfungsi sebagai kendaraan pengumpan (feeder), khususnya bagi peserta upacara Hari Kemerdekaan RI.
Moda transportasi ini akan beroperasi di Jalan Sumbu Kebangsaan Barat dan Jalan Sumbu Kebangsaan Timur IKN. ART ini memiliki kecepatan jelajah 40 km/jam.
“Semoga trem otonom ini bisa menjadi salah satu ikon transportasi cerdas di kawasan IKN,” ujar Budi Karya seperti dikutip dari laman kemenhub.gi.id.
Ia berharap trem otonom dapat diaplikasikan di kota-kota lain di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, hingga Medan.
Lebih lanjut, Menhub menjelaskan bahwa satu trainset trem otonom yang akan beroperasi di IKN memiliki tiga gerbong dengan kapasitas maksimal 302 penumpang. Trem otonom ini akan beroperasi searah jarum jam, dengan headway sekitar lima menit.
Menurut Menhub, Kementerian PUPR akan segera membangun halte untuk menunjang operasional trem otonom. Halte yang akan dibangun ini tidak hanya berguna sebagai tempat menaik-turunkan penumpang, tetapi juga sebagai tempat melakukan pengisian daya (charging),” kata Menhub.
Sebagai informasi, trem otonom atau ART merupakan lompatan penggunaan teknologi baru dalam dunia transportasi di Indonesia, yaitu kereta tanpa rel.
Trem otonom dioperasikan menggunakan baterai yang disubstitusikan dengan marka jalan dan magnet, sehingga kendaraan ini ampuh untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pemakaian energi.***
Editor: Fahrul Rozi/Penulis: M.Amrin Hakim