Puisi-Puisi Karya Amanda Amalia Putri

Ilustrasi

Hari Jadi

Perkembangan terlihat dari bulan ke bulan
Sepanjang hari mengalami perubahan karakter
Rentang usia dipilih sebagai tingkat kematangan seseorang
Hitungan angka terlewat sejak tahun kelahiran

Kalkulator sederhana membantu dalam proses mengkalkulasi hasil perhitungan
Waktu membaca sejarah kehidupan
Sejengkal tanah mengukur tingkat kedalamannya
Perekaman data tersimpan dalam lembar resmi

Menyapukan tinta ke permukaan plano
Menempelkan lima jari di atas nama lengkap
Pemindai pengenalan wajah tidak terdeteksi
Kamera digital memotret satu foto

Ketapang, 24 Juli 2024

Revolusi Negeri Fana

Hal sepele bisa membuat keadaan semakin runyam
Bertingkat lebih besar
Wajar saja, jika sebuah fakta dijadikan sebagai tempat tuk mendongeng
Desak angkat bicara, soal larangan tuk berkata-kata

Sementara itu, semua orang sibuk menata ulang alur cerita
Melepas kesengsaraan, lalu menghempaskannya ke arah belukar
Terdampar di ujung malam yang sunyi
Daun tunggal mulai menguning

Tangkai bunga melepas pelukannya, gugurkan masa evolusi
Akar menanamkan rasa kepasrahan kepada tanah
Batang pohon berdiam diri di sepanjang hidupnya
Batu apung berbaris, melengkungkan satu lingkaran

Ketapang, 24 Juli 2024

Meragukan Kompetensi Diri

Setiap manusia memiliki kelebihan dan kelemahan
Di dunia ini tidak ada yang sempurna
Memikirkan hal apa yang akan terjadi di masa depan
Jati diri bersembunyi dibalik ketakutan
Kemampuan yang dimiliki sangat terbatas
Tak segan untuk mempelajari hal-hal baru

Menunjukkan pengalaman yang telah diajarkan
Mencoba memahami sedikit demi sedikit
Kegagalan, tentu saja ada
Tetapi dengan menghilangkan keraguan
Akan memperoleh hasil yang baik
Harus berani mencoba

Berusaha menguasai tingkatan yang sulit dimengerti
Dengan begitu, semua bisa diatur
Peraturan pertama, jangan dilanggar
Atau kesempatan kan musnah
Ditelan oleh waktu
Sebab kesempatan tidak datang dua kali

Ketapang, 24 Juli 2024

—————————-
Amanda Amalia Putri. Lahir di Banyuwangi, 28 Februari 2004. Mengisi waktu luangnya dengan menulis puisi. Puisi-puisinya termuat di Banera.id, biliksastra, darus.id, Madurapers, Mbludus.com, MediaKTM, NOLESA.COM, Riausastra.com, Salik.id, pronesiata.id, SumenepNews.com, dan sepenuhnya.com. Beberapa puisinya termuat dalam buku antologi bersama antara lain: Pengembara Rindu (2020), Senandung Bait Cinta Pertama (2023), Gugur Cinta ke Pelukan Rindu (2023), Rahasia Hati Yang Tak Pernah Terucap (2023), Simpul Rasa (2023), Aku di Garis Penantian (2024), dan Harsa yang Hanyut Dalam Tirta (2024). *

Baca: Puisi-Puisi Karya Fiana Winata

*** Laman Puisi terbit setiap hari Minggu. Secara bergantian menaikkan puisi terjemahan, puisi kontemporer nusantara, puisi klasik, dan kembali ke puisi kontemporer dunia Melayu. Silakan mengirim puisi pribadi, serta puisi terjemahan dan klasik dengan menuliskan sumbernya ke email: [email protected] [redaksi]

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews