LAMANRIAU.COM – Seksolog dr Haekal Anshari M Biomed (AAM) membeberkan beberapa tanda masturbasi yang tidak sehat, dikutip dari Kompas.com.
1. Bikin Kecanduan
Haekal menyebutkan, masturbasi yang tidak sehat yaitu ketika aktivitas ini membuat seseorang kecanduan, yang membuat seseorang melakukan masturbasi dengan frekuensi yang terbilang sering setiap harinya.
“Masturbasi itu wajar dan sehat, tapi dikatakan tidak sehat, dikatakan menjadi sesuatu gangguan kalau ketergantungan,” kata Haekal dalam Satu Dekade Kebahagiaan Bersama Laci Asmara lewat Dasa Asmara Bersua di Nine Table, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Alhasil, tubuh menjadi kehilangan kontrol dan tidak bisa membatasi diri untuk tidak masturbasi dalam sehari.
2. Menghambat Aktivitas Sehari-hari
Berkaitan dengan poin sebelumnya, kecanduan masturbasi juga bisa berujung pada produktivitas seseorang.
Sebab, beberapa orang yang mengalami kecanduan masturbasi biasanya tidak bisa memulai aktivitas sebelum masturbasi.
“Dikatakan ketergantungan ini, kalau seseorang tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari kalau belum masturbasi,” ujarnya.
Alhasil, setiap ingin memulai aktivitas, mereka akan berusaha menyempatkan waktu, apapun kondisinya, untuk masturbasi terlebih dahulu.
Hal ini sangat tidak disarankan secara medis, sebab akan berdampak buruk pada psikologis.
“Dikatakan ketergantungan ini kalau seseorang tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari kalau belum masturbasi,” jelas Haekal.
3. Masturbasi Sambil Menonton Konten Pornografi
Lebih lanjut, ia mengungkap, melakukan masturbasi sambil menonton konten pornografi juga termasuk masturbasi yang tidak sehat.
Menurutnya, tindakan ini akan membatasi kreativitas seksual seseorang. Tak cuma itu, mereka yang masturbasi sambil menonton konten pornografi juga akan membandingkan kondisi tubuhnya dengan tokoh yang ada di dalam konten tersebut.
“Karena seseorang yang menonton konten pornografi akan mempertanyakan kenormalan seksualitas dirinya sendiri dan membandingkan milik dia atau pasangannya dengan apa yang ada di film tersebut,” tuturnya.
Haekal mengimbau untuk tidak melakukan hal tersebut. Sebab, dalam jangka panjang, tindakan ini bisa merusak psikologis dan fungsi otak seseorang.
“Padahal konten pornografi dibuat untuk komersial atau dijual. Dampaknya bisa merusak fungsi otak kita,” imbuhnya. (*)