Oleh: Ir Ulul Azmi ST CST IPM ASEAN Eng
Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Provinsi Riau 2024-2027
Ketua Forum Insinyur Muda PII Provinsi Riau Periode 2021-2024
FORUM Insinyur Muda Persatuan Insinyur Indonesia (FIM PII) merupakan tempat istimewa bagi generasi muda insinyur untuk belajar, berkembang, dan berkontribusi.
Dengan batas usia keanggotaan maksimal 35 tahun, FIM PII menjadi wadah strategis untuk membangun kompetensi, integritas, dan jejaring profesional bagi insinyur muda.
Tidak hanya itu, FIM PII juga menjadi rumah pertama bagi para insinyur muda yang ingin mendalami nilai-nilai keinsinyuran, etika, dan tanggung jawab profesional.
Sebagai Ketua Forum Insinyur Muda PII Provinsi Riau periode 2021-2024, saya telah menyaksikan langsung bagaimana semangat, kreativitas, dan inovasi dari para insinyur muda mampu memberikan kontribusi besar untuk masyarakat dan profesi keinsinyuran.
Belajar di FIM PII berarti belajar memadukan teori dan praktik, visi dan aksi, serta kepemimpinan dan pengabdian.
Harapan untuk FIM PII
Melalui FIM PII, saya berharap lahir generasi insinyur muda yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan keberanian untuk memimpin.
FIM PII harus terus menjadi garda terdepan dalam membangun sinergi antara insinyur muda, institusi pendidikan, industri, dan pemerintah.
Harapan saya, FIM PII dapat semakin memperkuat perannya dalam pengembangan keinsinyuran di tingkat regional, nasional, hingga internasional.
Pengurus FIM PII Pusat yang baru, yang akan segera kita songsong bersama, memikul amanah besar untuk meneruskan estafet perjuangan ini.
Saya percaya, di bawah kepemimpinan yang solid dan visi yang jelas, FIM PII akan terus tumbuh menjadi organisasi yang inklusif, progresif, dan relevan dengan tantangan zaman.
Mengupayakan Tenas Terbuka dan Bermartabat
Kepada ketua FIM PII saat ini, saya ingin menyampaikan harapan agar Tenas (Temu Nasional) FIM PII mendatang dapat diselenggarakan dengan semangat keterbukaan, inklusivitas, dan martabat.
Tenas bukan sekadar forum diskusi, tetapi juga momen strategis untuk merumuskan langkah-langkah inovatif dalam menghadapi tantangan dan peluang di era disrupsi.
Mari kita jadikan FIM PII sebagai teladan dalam memperjuangkan keinsinyuran yang berintegritas, relevan, dan berdaya saing global. Bersama-sama, kita wujudkan visi besar ini dengan semangat kebersamaan dan kerja nyata.
Hidup Insinyur Muda! Hidup PII! Salam Keinsinyuran. (*)