Hukrim  

PLN Riau Akui Pegawai Terduga Pendana Teroris Hanya Staf Biasa

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Management PT Perusahaan Listrik Negara (Pesero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau mengakui bahwa terduga teroris Daulay (D) merupakan pegawai pada perusahaan mereka.

“Terkait adanya pemberitaan tentang penangkapan teroris saudara D, benar merupakan salah seorang karyawan PLN,” kata Habibollah, Manager SDM dan Umum PT PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, Minggu (29/7).

Habibollah juga mengonfirmasi bahwa ada pegawai PLN yang ditangkap oleh Polisi pada Jumat 27 Juli 2018 kemarin karena diduga terlibat teroris. Namun, oknum tersebut hanya bekerja sebagai staf di PLN bukan pejabat atau petinggi.

“D merupakan seorang pegawai di salah satu Rayon Kota Pekanbaru dengan posisi selaku staf [bukan petinggi],” kata Habibollah dilansir Antara.

Sebelumnya diberitakan, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap lima terduga teroris dari penggerebekan yang dilakukan di sejumlah tempat di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Jumat (27/7). Salah satu dari lima terduga teroris yang ditangkap yakni Daulay (D) bekerja sebagai pegawai PLN.

Para terduga teroris tersebut diduga terlibat dalam rencana penyerangan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok pada Mei 2018 lalu. D disebut-sebut sebagai penyandang dana aksi teroris tersebut.

Dari keterangan Johnson Tobing, Ketua RT 01 RW 03, Kelurahan Perhentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, tempat tinggal D alias Opung dikenal sebagai sosok yang religius serta memiliki pergaulan yang baik dengan masyarakat.

“Sejujurnya kami tidak begitu percaya bahwa beliau terlibat dalam kelompok begitu [teroris]. Selama ini dia sangat baik dan jiwa sosialnya tinggi,” tutur Johnson.

Tobing mengatakan, D (46) merupakan salah satu sosok yang dituakan dan disegani di perumahan tersebut. Selain karena dia merupakan warga pertama yang menghuni perumahan itu sejak 2006, Daulay juga memiliki ilmu agama yang baik.

Daulay kerap disapa Opung (paman) oleh warga sekitar berusaha mengajak warga untuk selalu disiplin, taat beribadah, hingga hal sederhana, seperti makan tidak boleh mubazir. (gtr)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *