LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Pemerintah Kota Pekanbaru akhirnya menetapkan status siaga darurat bencana kabut asap, Senin (5/8/2019).
Penetapan status ini menyusul semakin memburuknya kualitas udara di Kota Pekanbaru akibat kebakaran hutan dan lahan.
Kota Pekanbaru menambah daftar daerah yang sudah menetapkan status siaga darurat di Provinsi Riau. Saat ini ada sembilan daerah yang sudah menetapkan status siaga darurat.
Status ini ditetapkan hingga Oktober 2019 mendatang. Sebab musim panas diprediksi masih berlangsung saat itu.
Posko Siaga Darurat Kabut Asap Kota Pekanbaru bertempat di Kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Pekanbaru.
“Kondisi cuaca makin kering, maka maka status siaga darurat bakal ditetapkan hingga Oktober mendatang,” ujar Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Muhammad Noer MBS.
Adanya penetapan status untuk meningkatkan kerjasama. Ia menilai mesti ada kerja sama dari lintas instansi dalam penanganan karhutla.
Sementara Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Pekanbaru, Burhan Gurning menyebut bahwa kondisi kabut asap yang melanda Kota Pekanbaru mendasari penetapan status siaga darurat. Apalagi Pemerintah Provinsi Riau juga sudah menetapkan status tersebut.
“Apalagi Pekanbaru sebagai ibukota provinsi. Perlu penaganan intensif dalam mencegah dampak karhutla,” paparnya
Burhan menyebut kebakaran lahan di Kota Pekanbaru masih dapat diatasi. Kebakaran lahan paling banyak terjadi di kawasan Air Hitam, Kecamatan Payung Sekaki.
Namun kabut asap kiriman dari sejumlah daerah masih mengepung Kota Pekanbaru. Penetapan status ini juga mendorong penambahan personel dalam menanggulangi karhutla.
“Kami BPBD kekurangan personel, saat ini juga dibantu damkar. Kita juga kordinasi dengan polres dan kodim,” terangnya. (*)
