LAMANRIAU.COM, SOLOK – Pemerintah Kabupaten Solok membuat upacara pengibaran bendera merah putih berbeda dengan daerah lain. Mereka membuat acara di Puncak Gunung Talang, Kabupaten Solok.
Upacara bendera dipimpin langsung Bupati Solok Epyarda Asda. Upacara diikuti sekitar 10 ribu orang di puncak gunung, pada 17 Agustus 2022.
Epyarda mengatakan dipilihnya puncak Gunung Talang sebagai tempat upacara ialah sebagai momen untuk mengenalkan kembali objek wisata Gunung Talang di hari kemerdekaan Indonesia.
“Karena Gunung Talang ini merupakan salah satu kebanggaan masyarakat Kabupaten Solok. Di puncak ini kita akan melihat empat danau sekaligus yang ada di Kabupaten Solok. Pemandangannya sangat indah,” kata Bupati Solok.
“Saya berharap terkhususnya pada generasi muda mari kita isi kemerdekaan ini dengan semangat. Sehingga dapat mewujudkan apa yang menjadi cita-cita bagi pendiri bangsa dan negara yang kita cintai ini,” ucapnya.
Bupati Solok bersama rombongan melaksanakan pendakian Gunung Talang selama kurang lebih dua jam perjalanan melalui jalur Bukit Bulek. Ikut dalam rombongan itu Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Solok Emiko Epyardi Asda.
Rombongan naik pukul 08.00 WIB dan tiba di lokasi kegiatan pada pukul 10.00 WIB.
Setiba di lokasi kegiatan bupati bersama rombongan serta seluruh pendaki melaksanakan upacara penaikan bendera merah putih.
Istri bupati ini mengaku mengikuti kegiatan HUT ke 77 RI di puncak gunung merupakan pengalaman pertamanya.
“Terasa upacara yang kemarin itu sangat mengharukan. Bahkan begitu menghayatinya lagu kebangsaan Indonesia raya yang kami nyanyikan dengan penuh penghayatan. Tanpa terasa saya sampai meneteskan air mata haru,” ujar dia.
Usai upacara, Bupati dan rombongan menginap semalam di puncak gunung talang bersama sejumlah pendaki lainnya.
Rombongan harus berjuang melawan dingin di puncak gunung. Apalagi sore hingga malam puncak diguyur hujan. .
“Cuacanya sering berubah-ubah. Siang berkabut, kadang-kadang cerah. Sorenya kami diguyur hujan sampai malam hari. Banyak tenda yang bocor karena derasnya hujan. Tapi itu tidak mengurangi semangat kami,” ujar istri bupati, Emiko.
Pagi sebelum pulang, Bupati memimpin upacara apel. Seluruh peserta diminta membersihkan sampah. Lalu membawanya turun ke bawah.