LAMANRIAU.COM, JAKARTA – Ketika seseorang menderita kurang tidur dalam kesehariannya, kemungkinan mereka akan tidur lebih lama selama akhir pekan. Namun, melakukan hal itu terbukti sangat merugikan kesehatan.
Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menyebabkan berbagai kondisi kesehatan, seperti tekanan darah tinggi atau peningkatan kadar kolesterol. Hal ini disampaikan sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal BMC Public Health.
“Ini adalah penelitian terbesar yang memeriksa hubungan dosis-respons antara durasi tidur dan sindrom metabolik dan komponennya secara terpisah untuk pria dan wanita,” kata Claire E Kim, penulis utama studi ini dilansir dari laman The Independent, Rabu (13/6).
“Kami mengamati perbedaan gender potensial antara durasi tidur dan sindrom metabolik, dengan hubungan antara sindrom metabolik dan tidur panjang pada wanita dan sindrom metabolik dan tidur pendek pada pria,” lanjutnya.
Tim yang melakukan penelitian, dari Seoul National University College of Medicine, menganalisis data dari 133.608 pria, dan wanita Korea yang berusia antara 40 dan 69 tahun. Informasi ini awalnya dikumpulkan sebagai bagian dari studi HEXA (The Health Examinees), yang mengumpulkan data selama sembilan tahun dari 2004.
Sebanyak 44.930 pria dan 88.678 perempuan ditempatkan dalam empat kategori tidur, yaitu kurang dari enam jam tidur, antara enam dan delapan jam tidur, antara delapan dan sepuluh jam tidur dan lebih dari sepuluh jam tidur.
Hasil penelitian menyatakan bahwa pria yang tidur kurang dari enam jam semalam lebih mungkin mengembangkan sindrom metabolik. Sindrom metabolik mengacu pada sejumlah kondisi, termasuk peningkatan kadar gula darah, kadar kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi dan lemak tambahan di sekitar area pinggang.
Selain itu, baik pria maupun perempuan yang secara teratur memiliki kurang dari enam jam tidur juga memiliki peluang lebih besar untuk memiliki lingkar pinggang yang lebih besar. Sementara beberapa orang mungkin menganggap bahwa para peserta yang tidur selama lebih dari 10 jam tidur semalam lebih baik, penelitian membuktikan sebaliknya.
Baik pria maupun perempuan dalam kategori tertentu juga memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengembangkan sindrom metabolik, sementara wanita lebih mungkin memiliki kelebihan lemak di sekitar pinggang. (rol)