Riau  

Flyover Pasar Pagi Arengka Terancam Mangkrak, Dewan tak Mau Jadi Pihak Disalahkan

LAMANRIAU.COM, PRKANBARU – Anggota Komisi IV DPRD Riau, Asri Auzar, mengkhawatirkan proyek pembangunan jalan layang (flyover) di Jalan Soekarno-Hatta persis di persimpangan Pasar Pagi Arengka Pekanbaru tidak selesai dalam tahun ini.

Asri mengatakan, proyek-proyek berkaitan kepentingan masyarakat yang sedang berlangsung di Pekanbaru bisa saja tidak selesai sesuai target. Hal ini melihat dari kondisi di lapangan dengan waktu tersisa sekitar 4 bulan lagi.

Dalam hearing Komisi IV bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Rabu (18/7), Asri kembali mempertanyakan lima proyek strategis senilai hampir Rp700 miliar, seperti Jembatan Siak IV, gedung Mapolda Riau, gedung Kejati Riau dan dua diantaranya adalah pembangunan jalan layang di Jalan Soekarno-Hatta.

“Kami tidak ingin disalahkan masyarakat karena proyek tidak selesai. Kami sudah berulang kali mengawasi dan mengingatkan Dinas PUPR untuk menggesa pengerjaan proyek-proyek itu,” ujarnya.

Dia menambahkan, tidak masalah jika Dinas PUPR Riau menjamin bisa menyelesaikan proyek itu. Namun jika tidak tuntas, rakyat akan kecewa dan dirugikan.

Kekhawatiran yang sama juga diungkapkan anggota Komisi IV, Abdul Wahid. Ketua Fraksi PKB itu mengatakan, untuk menghabiskan tersisa Rp150 miliar guna kelanjutan Gedung Mapolda Ria dalam waktu empat bulan lagi sangat riskan.

Sedangkan untuk progres fisik pembangunan Jembatan Siak IV baru 39 persen. Itu dengan memakan waktu selama 13 bulan dari target 18 bulan.

Erection atau tiang jembatan tengah belum dipasang. Maka (Jembatan) Siak IV tidak akan selesai. Padahal sudah empat Gubernur juga tidak tuntas-tuntas pembangunannya,” tambah Abdul Wahid.

Menanggapi kekhawatiran anggota Dewan itu, Kadis PUPR Riau Dadang Eko Purwanto mengatakan akan menjadi motivasi pihaknya untuk dapat menyelesaikan pengerjaan proyek itu selesai sesuai target yang telah ditetapkan.

“Saya menyambut baik apa yang dikhawatirkan teman-teman anggota Dewan. Ini menjadi cambuk bagi kami untuk menyelesaikan ini,” sebut Dadang.

Ia mengaku pihaknya sudah punya schedule yang dihitung oleh tim Manajemen Konstruksi. “Kita kan bayar itu dengan uang rakyat menyusun schedule yang sudah ideal. Nanti kalau ada force major, itu belakangan. Tapi bagi kami berkeyakinan untuk Siak IV, dua flyover itu selesai sesuai dengan schdule yang ada,” sambungnya.

Sedikit dijelaskan soal progres pembangunan Jembatan Siak IV. Dikatakannya, saat ini progres fisik telah mencapai 39 persen.

“Yang alat-alat material yang di lapangan itu belum kita lakukan erection, artinya belum kita pasang. Kalau belum dipasang, belum bisa dibayar. Tapi mereka menunggu pylon, yang kalau dari sisi Jalan Sudirman ini nampak. Itu belum jadi, menyatu. Itulah yang jadi sangkutan kabelnya. Tapi kalau bagian bawah, itu sudah kita pesan,” terang Dadang.

Sementara untuk gedung Mapoda Riau, dikatakan sudah mencapai angka 25 persen, dari target yang direncanakan sebesar 24 persen. “Ada plus realisasi 1 persen,” katanya.

Untuk pembangunan gedung Kejati Riau, sudah mencapai angka 17 persen dari rencana 16 persen. “Dua-duanya itu masih on schedule. Kami optimis kok. Kami tidak main-main,” tambah Dadang seraya menegaskan hal yang sama untuk pembangunan dua flyover di Pekanbaru. (rls)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *