LAMANRIAU.COM, DENPASAR – Badan Penanggulamgan san Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, sampai Rabu (17/7), masih terus mendata dampak kerusakan akibat gempa bumi dengan magnitudo (M) 6,0 yang mengguncang wilayah itu Selasa (16/7) sekitar pukul 08.18 Wita.
Data sementara menyebutkan, ada 5 korban luka-luka akibat gempa terdiri dari siswa dan guru. Sementara kerusakan terparah terjadi di Kabupaten Badung yakni di 23 titik.
“Petugas dan tim reaksi cepat kami masih terus melakukan asesmen atas semua kerusakan yang diakibatkan gempa bumi tersebut,” kata Plt BPBD Badung, I Wayan Wirya, Selasa.
Dikatakan, kerusakan tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Badung, terutama di wilayah Badung Selatan. “Laporan kerusakan paling banyak terjadi di wilayah Kuta Selatan dengan 14 titik, Kuta enam titik, Kuta Utara satu titik dan di Kecamatan Abiansemal dua titik,” sebut Wayan Wirya.
Berdasarkan laporan, kerusakan paling banyak terjadi adalah atap genting rumah yang ambruk dan dinding tembok yang retak-retak akibat diguncang gempa yang cukup kuat tersebut.
“Hingga saat ini masih belum ada laporan bangunan yang mengalami kerusakan berat. Laporan yang kami terima, bangunan yang paling banyak rusak adalah bangunan sekolah dan belum ada objek wisata di Badung yang terdampak,” katanya.
Pihaknya juga masih mencari tahu informasi adanya tebing yang longsor di Pantai Melasti. “Kita akan cek apakah longspr akibat gempa atau sebelum peristiwa gempa terjadi,” kata Wayan Wirya.
Sementara Plt BPBD Bali I Made Rentin menyebutkan, kerusakan di Badung umumnya menimpa bangunan sekolah, antara lain SDN 1 Ungasan, SDN 11, SMPN 5 Kuta Selatan, SMPN 2 Ungasan, SMPN 2 Kuta Jimbaran. Kemudian Kantor Camat Ungasan dan Kuta Selatan, Gapura ITDC, Hotel Mercure Nusa Dua,
“Ada puluhan gedung sekolah yang rusak. Atapnya roboh dan dinding temboknya retak-retak dihantam gempat,” kata Made Rentin kepada SP, Selasa malam.
“Semua kerusakan masih didata secara detail. Gempa memang dirasakan di seluruh Bali. Kesimpulan sementara nihil korban jiwa sekalipun ada kerusakan bangunan,” katanya.
BMKG telah memutakhirkan data gempa bumi tektonik yang awalnya memiliki kekuatan M 6 menjadi M 5,8 yang berpusat di laut dengan jarak 80 km arah selatan Kota Negara, Jembrana, Bali, pada kedalaman 104 km. (bsc)