BI Riau Gelar Teleconference Tentang Festival Ekonomi Syariah

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU  Kepala Divisi Advisory dan Pengembanga Ekonomi KPWBI Riau, Teguh Setiadi mengatakan bahwa gelaran Festival Ekonomi Syariah adalah platform alternatif pengembangan ekonomi berdasarkan syariah.

Hal itu dilatar belakangnya adalah mayoritasnya penduduk Indonesia adalah muslim. Ekonomi Syariah berbasis pada zakat dan sedekah.

Bagian yang disisihkan itu menjadi modal perputaran ekonomi syariah. Menurutnya potensi zakat dan sedekah akan dapat memberikan manfaat yang syar’i dalam pengembangan ekonomi syariah.

“Riau yang mayoritas muslim dengan potensi sumber daya alam yang mumpuni, sangat sesuai dengan gelaran ekonomi syariah yang sedang di gesa BI,” terang Teguh.

Gelaran FESyar dan ISEF menurutnya merupakan salah satu usaha BI dalam rangka mengimplementasikan pilar ketiga dari blueprint pengembangan ekonomi dan keuangan syariah BI yang yakni penguatan riset, asesmen, dan edukasi.

Untuk diketahui, tiga pilar dalam blueprint pengembangan ekonomi dan keuangan syariah BI terdiri dari tiga pilar yakni pemberdayaan ekonomi syariah, pendalaman pasar keuangan syariah, dan penguatan riset, asesmen, serta edukasi ekonomi dan keuangan syariah.

Adapun rangkaian FESyar dan ISEF 2019 bakal dimulai dengan FESyar regional Sumatra yang akan digelar pada 2-4 Agustus 2019 di Palembang, Sumatra Selatan, dengan mengangkat tema ‘Penguatan Ekonomi Syariah dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Regional’.

Teguh menambahkan, pelaksanaan Festival Syariah yang digelar Bank Indonesia adalah untuk mensosialisasikan sistem perekonomian yang berdasarkan pada syar’i. Targetnya adalah menjadi pusat oengembangan ekonomi syariah di dunia. (mediacenterriau)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *