LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Kasi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Marzuki mengatakan, potensi hujan di Provinsi Riau hampir tidak ada di seluruh daerah.
Sehingga hal ini sangat rawan bertambahnya titik panas. Karena kondisi lahan kering akibat tidak adanya hujan.
“Kondisi cuacanya cerah berawan pada siang dan malam. Bahkan sampai dini hari tidak ada potensi hujan turun,” ujar Marzuki, Minggu (4/8/2019).
Sedangkan suhu udara masih dikisaran 23.0 °C hingga 34.0 °C. Kelembapan udara pada 45 hingga 95 persen dengan arah angin bertiup dari arah tenggara ke barat daya kecepatan 10-37 km/jam.
Sebagaimana prediksi dari BMKG sendiri musim kering ini akan melanda Provinsi Riau hingga bulan Oktober mendatang. Sehingga diperkirakan ancaman kebakaran lahan dan hutan masih saja terjadi dan perlu untuk diwaspadai bersama.
Dalam kurun waktu beberapa minggu terakhir titik panas di Riau tidak berkurang dan terpantau setiap harinya justru bertambah banyak.
Hal ini disebabkan musim kering dan curah hujan yang minim terjadi di Riau. Pada Minggu kemarin terpantau titik panas di Riau mencapai 42 titik yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota.
Titik panas terbanyak masih terpantau di Kabupaten Siak, Pelalawan dan Indragiri Hilir, 2 Kabupaten ini dalam kurun waktu seminggu terakhir selalu banyak terpantau titik hotspot dan merupakan daerah dengan kebakaran terparah.
Di Siak terpantau 15 titik panas kemudian Indragiri Hilir 14 titik panas pelalawan 10 titik panas Kuansing 2 titik dan Rokan Hilir 1 titik.
Selain di Riau juga terpantau di beberapa provinsi lain di Pulau Sumatera. Di antaranya Provinsi Jambi 14 titik, Sumatera Selatan 14 titik Sumatera Barat 5 titik Bangka Belitung 4 titik Kepulauan Riau 3 titik Lampung dan Bengkulu masing-masing 2 titik. (*)