LAMANRIAU.COM, TERNATE – Pemerintah Provinsi Riau sesuai dengan Misi Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi dan Wakil Gubernur Riau Edy Nasution, yaitu mewujudkan perekonomian berbasis potensi sumber daya daerah dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dengan sosialisasi dan keterlibatan masyarakat dengan UMKM, Koperasi, serta pemberdayaan dasar yang berkualitas ekspor (empowernment of society base economy).
Salah satu tindakan untuk mewujudkan hal tersebut, Syamsuar menandatangani nota kesepahaman atau MoU (Memorandum of Understanding) dengan Ketua Indonesia Creative Cities Network (ICCN) Tubagus Fiki C Satari di sela-sela acara Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2019 di Ternate, Maluku Utara, Rabu (4/9) kemarin.
Isi MoU ini dikatakan Syamsuar, terkait pengembangan atau peningkatan penguatan usaha ekonomi kreatif di Provinsi Riau. Adanya MoU ini Pemerintah Provinsi Riau bisa melakukan terobosan pemberdayaan 5 aktor kreatif, yaitu pemerintah, komunitas, akademisi, bisnis dan media.
“Kita bersama-sama bagaimana melakukan pengembangan sumber daya manusia yang terampil dan kreatif. Pemerintah daerah juga mampu memfasilitasi dan melindungi penyertaan modal, pinjaman usaha, serta fasilitasi HAKI. Kita juga dituntut bagaimana membuka peluang pasar industri kreatif untuk masyarakat lokal, dan menarik wisatawan,” ungkap Syamsuar.
Selain itu, sambung Syamsuar, MoU ini untuk peningkatan penguatan jaringan kota kreatif di Provinsi Riau yang dijembatani oleh ICCN. Dalam Forum Creative Cities Conference pada ICCF 2019 di Ternate, Syamsuar menyampaikan lima poin terkait Riau Keren.
“Riau Keren merupakan singkatan dari Rencana dan Implementasi Ampuh untuk Kemajuan Ekonomi Kreatif dan Destinasi Nasional. Lima poin dari Riau Keren, yaitu keuntungan geografis, peningkatan infrastruktur dan akses wilayah, pengembangan ekonomi kreatif Riau, pengembangan potensi wisata Riau, dan yang terakhir strategi konektifitas melalui Badan Riau Creative Network (BCRN),” jelas Syamsuar. (ADV)