LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Riau merencanakan aksi nyata dalam bentuk kegiatan sosial untuk korban bencana kabut asap di daerah ini. Namun begitu, Pemprov dan stake holder terkait diharapkan lebih serius menangani bencana tahunan ini agar segera berakhir.
“Kami mendesak kepada pemerintah untuk segera bertindak nyata dalam menyelesaikan akar permasalahan dan menangani dampak kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Provinsi Riau,” kata Wakil Ketua KPPI Provinsi Riau, Yulianti Chaidir usai menggelar rapat pemgurus di Gedung DPRD Riau Jumat (20/9) sore.
Yulianti menyenutkan, bencana kabut asap ini sebagai bencana yang rutin terjadi setiap tahunnya, tanpa secara serius mencari akar permasalahannya.
“Kami juga meminta Gubernur untuk segera mengantisipasi melakukan tindakan yang lebih real. Walaupun sekarang sudah ada kegiatan- kegiatan yang dilakukan, tetapi masih banyak titik api yang ditemukan,” ujarnya lagi.
Dampak dari kebakaran hutan dan lahan ini, menurutnya, sudah sejak lama berlangsung dan juga telah banyak merenggut korban jiwa, baik dewasa maupun anak-anak.
“Ini kejadian yang kita rasakan setiap tahun, ini harus ada gerak cepat dari pemerintah provinsi. Kalau tidak bisa menyelesaikannya jangan segan-segan meminta bantuan kepada pemerintah pusat, agar asap ini tidak ada lagi,” sambungnya.
Bencana kabut asap di Riau yang sudah berlangsung lebih dua bulan ini juga melumpuhkan perekonomian dan bahkan hampir dua pekan dunia pendidikan diliburkan. “Ini juga harus ada solusi, karena serba salah, kalau anak-anak sekolah dikhawatirkan ancaman penyakit, tapi mereka juga harus mendapatkan pendidikan,” ulas Yuliantini didamping pengurus dan anggota KPPI Riau.
Mantan anggota DPRD Riau ini juga mengimbau kepada masyarakat Riau, untuk selalu waspada dengab memeriksakan kesehatan mereka di posko-posko kesehatan yang sudah dipersiapkan dibeberapa titik baik di Kota Pekanbaru maupun di Puskesmas terdekat.
“Beberapa posko dan rumah singgah sudah disediakan beberapa relawan, baik dari partai, pemerintah dan pihak lain. Oleh sebab itu masyarakat yang terkena dampak asap bisa menggunakan fasilitas tersebut dengan sebaik-baiknya,” tutup dia. (rul)