LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Gubernur Riau melakukan mutasi pejabat eselon II di lingkungan pemprov dalam waktu dekat.
Hal itu menyusul dikantonginya rekomendasi dari Komisi Aparatur Sipil Negera (KASN) yang mengizinkan gubernur untuk melakukan mutasi pejabat.
“Kemarin rekomendasi KASN sudah kita jemput langsung ke Jakarta,” ujar Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Riau, Ikhwan Ridwan, Minggu (8/12/2019).
“Kami akan rapat dulu dengan Pak Sekda. Karena kebetulan pak Sekda lagi di Jakarta,” imbuhnya.
Dengan dikantonginya rekomendasi untuk melakukan mutasi dari KASN, dalam waktu dekat Gubenur Riau bersama tim Panitia Seleksi (Pansel) akan melakukan evaluasi kepada seluruh pejabat eselon II.
“Dari hasil evaluasi inilah nanti akan ada pengisian jabatan eselon II yang saat ini masih ada beberapa yang kosong,” ujarnya.
Dari hasil evaluasi ini juga nantinya bakal ada pejabat eselon II yang saat ini menjabat kepala dinas dan badan akan digeser ke dinas atau badan lain.
Namun jika dari hasil evaluasi tersebut ternyata ada pejabat yang dinilai tidak layak lagi untuk menduduki jabatan eselon II, bisa saja pejabat tersebut diturunkan ke jabatan eselon III atau staf ahli atau bahkan nonjob.
“Jadi hasil dari evaluasi itu akan ketahuan. Bisa saja tetap jabatan semula, atau dipindahkan, atau bisa juga diturunkan eselonnya atau dinonjobkan,” ucap Ikhwan memberikan sinyal akan ada pejabat eselon II saat ini menjabat sebagai kepala dinas atau badan akan dinonjobkan.
“Atau bisa juga mengisi yang kosong, kan masih ada 8 jabatan eselon II yang masih kosong,” ujarnya.
Adapun jabatan eselon II di Pemprov Riau yang kosong, yakni Staf Ahli (dua orang), Asisten II, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM).
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Ketahanan Pangan, dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans).
“Tidak lama, paling dua minggu selesai. Setelah itu bisa langsung dilantik, kalau sudah mendapatkan rekomendasi untuk dilantik dari Komisi ASN. Perkiraan kita dalam bulan ini akan ada pelantikan, tergantung Pak Gubernur nanti seperti apa,” jelasnya.
Kemudian setelah dilakukan evaluasi, ternyata masih ada jabatan yang kosong karena ada yang digeser ke dinas lain atau kepala dinas yang lama dinonjobkan, barulah Pemprov Riau membuka seleksi terbuka atau assesmen untuk proses pengisiannya. (*)