Umum  

Disertasi Komala Sari Memberi Solusi Perbaikan Drainase di Kota Pekanbaru

LAMANRIAU.COM – Komala Sari, mahasiswi program doktor Ilmu Lingkungan Universitas Riau membuat Disertasi tentang Pengelolaan Drainase di Kota Pekanbaru, Riau.

Ia berhasil mempertahankan disertasinya dengan judul “Evaluasi Pengelolaan Drainase Perkotaan Secara Berkelanjutan di Kota Pekanbaru”.

Saat ujian promosi terbuka program doktor, pada Jum’at (24/1/2020), di gedung serbaguna pascasarjana kampus Gobah Universitas Riau, perempuan yang akrab disapa Mala ini mendapat apresiasi tim penguji, dengan meraih nilai A.

“Alhamdulillah tenang dan senang.Targetnya disertasi ini di pakai oleh Pemko Pekanbaru karena secara umum drainase di Pekanbaru bermasalah,” kata Mala saat menjawab Merdeka melalui pesan singkat WhatsApp, Senin (27/1/2020).

Seperti diketahui, penelitian ini dilakukan di Kota Pekanbaru, tepatnya di Wilayah Pengembangan (WP) IV studi kasus Jalan Sudirman – Jl. Parit Indah (MTQ) – Jl. Arifin Ahmad dilakukan untuk mengetahui kondisi eksisting drainase dan mengevaluasi pengelolaan drainase.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dan pengujian secara matematis dengan menggunakan rumus Chezy, Manning dan Stricker.

Pada metode survey teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara melihat kondisi eksisting di lapangan dan data dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Pekanbaru.

Kata Mala, penelitian ini tidak membuat teori baru, akan tetapi lebih bersifat mencari solusi dalam menyelesaikan permasalahan di lapangan (Problem Solving Research), sehingga dapat ditarik suatu rancangan pengelolaan drainase berkelanjutan di Kota Pekanbaru.

Hasil evaluasi dari pengelolaan drainase di Kota Pekanbaru lanjut Mala, yaitu pembangunan drainase tidak berpedoman dengan dokumen perencanaan, sehingga dimensinya tidak sesuai, drainase air hujan bercampur dengan air limbah, kurangnya peran stakeholder dalam mengelola drainase, kurangnya penegakan hukum yang tegas dari kelembagaan terkait.

Kemudian lanjut Mala, diketahui dapat juga menyebabkan terganggunya keseimbangan ekologi, tidak menguntungkan secara ekonomi dan berpengaruh negatif pada aspek sosial.

“Menindaklanjuti evaluasi tersebut, diperlukan upaya terintegrasi mulai dari perencanaan saluran drainase yang mempertimbangkan debit saluran rencana, yang selama ini dilakukan secara konvensional dapat dipadukan dengan beberapa metode ecodrain seperti lubang resapan biopori, sumur resapan, kolam konservasi dan penampungan air hujan,” ujarnya. (*)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *