LAMANRIAU.COM, JAKARTA – Langkah pemerintah guna menghapus tenaga honorer, nampaknya bakal banyak menuai protes keras dari berbagai pihak.
Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta Musni Umar, menganggap keberadaan tenaga honorer dikarenakan memang tak ada kerjaan lain.
“Kalo ada pekerjaan lain pasti mrk tdk mau jadi tenaga honorer,” tulis akun Twitter @musniumar, dikutip Minggu (26/1/2020).
Menurut Musni, sebaiknya pemerintah fokus untuk mensukseskan visi misi Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Ketimbang, mengambil kebijakan yang berpotensi memicu kekisruan politik.
“Sy kembali srkn spy pemerintah fokus mlksnkn visi misi Pres. Jokowi-Wapres Maruf Amin. Semua hrs dukung agar sukses. Tdk boleh gagal kalo gagal yg rugi seluruh bgs Indo. Jgn bicara Pilpres 2024 msh jauh. Hindari pernyataan yg ciptakan kisruh politik. Hbskn energi tanpa manfaat,” tulis dia.
Diketahui, pemerintah berencana menghapus tenaga honorer dari seluruh instansi pusat maupun daerah. Lalau para tenaga honorer disarankan untuk mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) atau seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). (ILC)