LAMANRIAU.COM, JAKARTA – Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat Sadikin Aksa menyebutkan alasan tidak adanya pembalap asal Indonesia dalam gelaran balap mobil listrik Formula E di Kawasan Monas Jakarta, pada 6 Juni 2020 mendatang.
Menurut Sadikin, Formula E adalah perlombaan profesional bukan pembinaan sehingga tim yang ikut pasti ingin menang.
“Kita punya Rio Hariyanto dan Sean Gelael kelas platinum driver Formula 2 dan 1, tapi apa dipilih oleh tim? Ini menjadi kendala,” kata Sadikin di Jakarta, Minggu (16/2/2020).
Meskipun demikian, kata Sadikin, pembalap Indonesia berpotensi ikut dalam perlombaan Formula E di tahun mendatang. Apalagi, kata dia, Indonesia mempunyai penonton yang besar.
“Followers media sosial one of the big di dunia. Moto GP followers kita terbesar di dunia. Mungkin tahun depan, dengan potensi Indonesia yang besar hal, itu bukan mustahil,” tandas dia.
Ketiadaan pembalap Indonesia, kata Sadikin, tidak akan mengurangi daya tarik Formula E bagi penonton Indonesia.
Menurut dia, balap mobil listrik tidak hanya menyuguh lomba yang susah ditebak pemenangnya, tetapi juga suasana sustainable living atau hidup ramah lingkungan untuk masa depan.
“Dalam balap Formula E ini, ada pula E-Village yang merupakan area semacam fan zone. Di sana para pengujung dapat melihat semua permainan khas Formula E, sambil makan dan minum, mendengarkan musik dan melihat pameran,” pungkas Sadikin.
Diketahui, Formula E akan diselenggarakan di Kawasan Monas pada 6 Juni 2020. Balap mobil listik ini diikuti oleh 24 pembalap dari 12 tim yang berasal dari 13 negara. Panjang sirkuit 2,588 kilometer, berputar searah jarum jam dan memiliki 12 tikungan. (BSC)