Riau  

Wagub Riau: Satu Jenis Pohon Bisa Mengangkat Ekonomi Masyarakat

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU  Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution melakukan audiensi dengan Ikatan Alumni SMAN 1 Pekanbaru (Ika Smansa) yang digelar di Ruang Rapat Wakil Gubernur Riau, Selasa (3/3/2020).

Dalam pertemua itu membahas wacana yang akan dilakukan Ika Smansa tanggal 7-8 Maret 2020 dalam rangka menggalakkan wilayah Go Green yakni menanam 1.500 pohon di Kabupaten Kampar Kiri Hulu dengan berbagai jenis.

Menanggapi rencana tersebut, Wagubri Edy memberikan masukan untuk sebaiknya memilih 1 jenis pohon namun bisa mengangkat derajat ekonomi masyarakat.

“Menurut saya daripada beragam jenis lebih baik memilih 1 jenis pohon namun bisa bernilai ekonomi dimasyarakat,” katanya.

Satu jenis pohon yang dipilih Wagubri adalah pohon petai. Karena menurutnya selain bernilai jual tinggi, petai juga mudah hidup di daerah Kampar Kiri Hulu.

Melihat banyaknya organisasi di Riau, Edy berharap tidak hanya mencari eksistensi semata. Namun keberadaannya bisa bermanfaat di tengah masyarakat. Menurutnya dengan menanam petai ini, Ika Smansa bisa menggoreskan citra positif di masyakat Kampar.

“Dengan jumlah 1.500 pohon ini nantinya bisa menjadi potensi dimasyarakat. Semoga 4-5 tahun kedepan petai itu bisa menjadi mata pencaharian dan mengangkat ekonomi masyarakat Kampar Kiri Hulu,” harapnya.

Dengan masukan tersebut, Ketua Panitia Ika Smansa, Alex Nasution menanggapi positif dan setuju terhadap masukan Wagubri Edy.

“Kami setuju kalau petai menjadi satu-satunya pohon yang akan ditanam saat acara pada tanggal 7-8 Maret 2020 mendatang,” ujarnya.

Dikatakan Alex, sebelum pihaknya telah menetapkan 1.500 pohon dengan beragam jenis, diantaranya pohon jengkol, nangka, matoa, petai dan durian.

“Semua jenis pohon ini sudah disetujui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” ungkapnya.

Namun, Alex menyetujui masukan yang disampaikan Wagubri untuk memilih satu jenis pohon tapi mempunyai nilai ekonomi dalam daerah tersebut.

“Kami sebelumnya telah melakukan survei di Kabupaten Kampar Kiri, memang petai mudah hidup disana dan bernilai jual tinggi,” pungkasnya. (ADV)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *