LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa mengatakan, bahwa misi dagang dan investasi yang mereka lakukan ke Provinsi Riau ini merupakan salah satu kegiatan yang digagas untuk mempertemukan trader dan buyer dari Jatim ke buyer Riau dan begitu pun sebaliknya.
“Jadi biar mereka melakukan transaksi dan penjajakan sendiri. Kalau kemudian mereka bisa berkelanjutan, ya itu akan sangat baik,” kata Khofifah di Hotel Grand Central Pekanbaru.
Apalagi, kata Khofifah, kondisi ekonomi dunia saat ini sedang terganggu adanya perang dagang Amerika-China dan mewabahnya efek corona. Yang imbas dari masalah tersebut, pertumbuhan ekonomi dunia, bahkan nasional hingga regional menjadi terkoreksi. Sehingga mau tak mau, pemerintah harus memiliki inisiasi sendiri untuk bertahan dari kondisi tersebut.
“Kita ini punya captive market yang luar biasa. Kalau kita melakukan inisiasi-inisiasi mempertemukan trader dan buyer dengan menciptakan pasar baru, saya rasa apa yang mereka butuhkan bisa tersupport,” ungkapnya.
Misalnya, kata Khofifah, selama ini ternyata yang dibutuhkan masyarakat bukan soal tradingnya tapi soal pemberdayaannya. Contohnya, Jatim selama ini cukup besar mensuplai sapi ke Riau.
Mungkin orang Riau sekarang butuhnya pemberdayaan untuk mengetahui cara budidaya sapi. Sehingga, misi dagang dan investasi ini tidak hanya soal transaksi perdagangan saja, tetapi juga menyangkut soal pemberdayaan masyarakatnya juga.
“Itu silakan saja belajar ke balai besar inseminasi buatan di Singosari, supaya budidaya sapi di Riau ini bisa lebih masif. Intinya sekarang ini kita bangun strong partnership yang kuat antara Provinsi Riau dan Jatim. Supaya sama-sama untung,” jelas Khofifah. (MCR)