LAMANRIAU.COM, JAKARTA – Polisi menangkap Samsul Bahri (24), pelaku pembunuhan terhadap Miftahudin (26), yang ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamar indekosnya, di wilayah Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (19/3/2020) malam.
Berdasarkan keterangan, motif pembunuhan diduga karena pelaku menolak ketika korban minta berhubungan badan sesama jenis.
“Pelaku mengaku bahwa membunuh karena sakit hati diminta berhubungan badan. Punya saya digitu-gituin pak. Akhirnya dia spontan ke toilet, melihat pisau dapur, dibunuh korban,” ujar Kanit Reskrim Polsek Kramat Jati Iptu Dicky Kurniawan, Sabtu (21/3/2020).
Dikatakan Dicky, pelaku dan korban berkenalan melalui jejaring media sosial, kemudian lanjut berkomunikasi melalui Whats App.
“Kalau keterangan dari pelaku sih (kenalan) 3 sampai 4 bulan melalui medsos. Korban kerjanya leader (penjualan handphone) di PGC, Cililitan. Kalau pelaku kerjanya sebagai pegawai air galon, di Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur,” ungkapnya.
Menyoal apakah korban sudah sering meminta berhubungan badan sesama jenis, Dicky menyampaikan, menurut keterangan pelaku baru sekali.
“Kalau keterangan pelaku baru satu kali (mengajak) untuk berhubungannya. Cuma dia sering main ke situ kalau misalkan dia ditelepon, diajak makan bareng, sini ada martabak nih, nah kemudian dia (pelaku) datang,” katanya.
Menurut Dicky, pelaku diduga membunuh korban sekitar pukul 05.00 WIB Kamis (19/3/2020) subuh. Kemudian, korban ditemukan tewas di kamar indekosnya pada Jumat, sekitar pukul 22.00 WIB.
“Kemungkinan kematiannya sudah 16 jam,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang pria bernama Miftahudin, ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamar indekosnya, di wilayah Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (19/3/2020) malam.
Polisi bergerak cepat dan berhasil menangkap pelakukanya atas nama Samsul Bahri, di wilayah Pinang Ranti, Jakarta Timur, Jumat dini hari kemarin. (bsc)