Desa Rantaubaru Sambut Ramadhan dengan Acara Potang Mogang

rantaubaru

LAMANRIAU.COM, PANGKALAN KERINCI – Pemerintah dan masyarakat Desa Rantaubaru, Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, sambut bulan suci Ramadhan penuh sukacita. Kegiatan yang dikenal Potang Mogang tersebut dipusatkan di Tepian Langit Desa Rantaubaru, Senin 12 April 2021.

Hadir sejumlah elemen masyarakat Rantaubaru seperti perangkat desa, tokoh adat dan beberapa tokoh agama serta pemerintahan Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kecamatan Langgam dan Kota Pekanbaru.

Kepala Desa Rantaubaru, Nazwir Alam S.Pd menyampaikan bahwa acara ini merupakan kegiatan yang baik dan perlu dilestarikan setiap tahun sebagai wujud ungkapan sukacita masyarakat menyambut datangnya bulan Ramadhan.

“Selain itu, kegiatan ini amat baik untuk mempererat dan memperkokoh silaturahim sesama warga, baik yang berdomisili di Rantaubaru maupun di luar desa Rantaubaru,” katanya.

Ini dilakukan, menurut Nazwir, dalam rangka menjalankan ibadah Ramadhan tahun ini yang dimulai dengan niat ikhlas dan jiwa yang suci demi meraih ridha Ilahi.

Pada kesempatan itu, juga dilakukan sejumlah kegiatan, seperti tausiyah agama-budaya oleh putra jati Rantaubaru Dr. Griven H. Putera, M.Ag yang merupakan agamawan-budayawan Riau.

Selain tausiyah juga dilaksanakan sejumlah hiburan, seperti pacu sampan, panjat pinang, persembahan tari-tarian dari anak TK Galigo Harapan, dan pertunjukan sulap dari Pangkalan Kerinci.

Dr Griven pada kesempatan itu menyampaikan bahwa Islam mengajarkan manusia peduli dengan sejarah. Hampir setiap bulan dalam Islam memiliki sejarah dan nilai sejarahnya sendiri.

“Sebagai contoh, bulan Rajab misalnya dikenal dengan sejarah terjadinya Isra dan Mikraj dengan perintah shalatnya, Zulhijjah dengan sejarah kurban dan pristiwa sejarah yang dipahatkan oleh Ibrahim, Ismail dan Hajar. Begitu pula Ramadhan yang merupakan bulan bersejarah dengan diturunkannya syariah ibadah puasa, turunnya Alquran serta turunnya Lailatul Qadar. Untuk itu jangan abaikan sejarah,” ungkapnya.

Kemudian, alumni Program Doktor UIN Suska Riau ini menceritakan sebagian kebesaran Malaka Kecil atau Desa Rantaubaru dalam lintasan sejarah masa lampau. Akan tetapi ia berharap agar kebesaran itu jangan hanya menjadi cerita masa lalu saja namun sejatinya menjadi pelajaran bagi masa kini.

“Negeri ini punya sejarah masa lalu yang besar. Untuk itu perlu bangkitkan kembali. Untuk membangkitkan itu mesti dengan usaha, yaitu dengan memantapkan iman, ilmu dan amal,” ungkapnya.

Lebih jauh Dr Griven mengatakan bahwa orang beriman dan berilmu yang akan diberi panggung mulia dan tinggi dalam panggung kehidupan, baik dunia maupun akhirat. Allah akan mengangkat derajat orang beriman dan berilmu beberapa derajat, ungkapnya sambil mengutip Alquran surat Al Mujadalah ayat 11.

“Untuk itu mari kita sekolahkan anak-anak kita. Mari kita didik mereka untuk memahami dan menguasai ilmu keduniawian dan keakhiratan. Kita bentuk mereka menjadi insan yang berilmu dan berwawasan serta berakhlak mulia,” lanjutnya.

Baca : Masyarakat Terdampak Covid-19 Terima Paket Sembako dari Pemkab Pelalawan

Tentang Ramadhan, Griven menyampaikan bahwa karena menjadi bulan suci maka hendaknya setiap muslim dan muslimah segera menyucikan diri lahir dan batin.

“Karena ini bulan yang suci, maka sucikan diri lahir dan batin. Ketika nanti mandi berlimau, maka niatkan itu sebagai mandi tobat. Setelah itu perbanyaklah beristighfar dan bertobat dari segala silap baik karena ucapan maupun perbuatan,” ungkapnya.

Dr Griven menyampaikan bahwa Ramadhan bagi masyarakat muslim sebagai bulan suci. Itu sebabkan antaranya karena sejatinya manusia berusaha menyucikan dirinya melalui berbagai ritual yang berlangsung selama Ramadhan.

Untuk itu, pada bulan ini semestinya manusia melakukan ritual-ritual suci. Dengan menyucikan diri tersebut harapannya manusia kembali suci sebagai mana mereka baru lahir ke dunia. Maka bagi mereka yang melakukan berbagai upaya untuk menyucikan diri selama bulan suci tersebut akan berhak merayakan idul fitri (kembali kepada kesucian/fitrah) seusai melaksanakan ibadah Ramadhan.

“Apa yang mesti kita lakukan pada bulan suci tersebut? Sesuatu yang suci mesti kita dekati dengan cara dan strategi suci pula. Bukankah Allah Azza Wajalla merupakan Zat Yang Maha Suci?”

“Ya, berinteraksilah dengan yang suci. Masuklah ke tempat-tempat yang suci, seperti mesjid, mushalla dan surau. Pada bulan suci ini, surau, mesjid dan mushalla hendaknya menjadi tempat yang utama demi memuliakan bulan suci, melakukan perbuatan yang suci demi menuju manusia yang suci pula. Inti bulan Ramadhan adalah membakar dosa, menuju kesucian. Maka leburlah noktah hitam dalam kehidupan dengan banyak berinteraksi di rumah suci. Bakar semua tingkah kotor yang pernah kita lakukan, dan lupakan serta sesali semuanya. Halakan dan tujukan haluan serta azam kehidupan kepada sesuatu yang suci. Di rumah suci tersebut laukanlah perbuatan-perbuatan untuk menyucikan diri,” paparnya.

Lebih jauh Griven mengharapkan karena Ramadhan juga d isebut Syahrul Quran, maka jadikan Alquran kalam yang suci sebagai bacaan utama dalam bulan suci. Berdialog secara intimlah dengan ayat suci karena intinya ketika seseorang sedang asyik membaca Alquran, ia sesungguhnya sedang  asyik berdialog dengan Tuhan Yang Maha Suci karena ayat Alquran itu merupakan perkataan Tuhan Yang Quddus (Yang Maha Suci). Maka jadikan Alquran sahabat sejati dalam kehidupan. Semua itu mulai dari bulan suci, dan lanjutkan seusai bulan suci ini berakhir.

Terakhir Dr Griven berpesan bahwa Ramadhan juga merupakan bulan pembakaran. “Maka bakarlah sampah-sampah berupa dosa dalam diri dengan berbagai ibadah yang telah d isyariatkan Ilahi. Jangan sia-siakan Ramadhan ini, mungkin ini merupakan bulan suci terakhir dalam hidup. Jangan sampai kita menutup perjalanan hidup dengan kekotoran yang terus menumpuk. Jangan sampai api neraka yang membersihkan semua itu. Maka bakarlah segera dengan api Ramadhan agar tak menyesal kini dan hari kemudian,” tutupnya. ***

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *