Dua Ekor Beruk Bokoi Dilepasliarkan di Taman Wisata Alam Saibi Siberut

Dua ekor beruk bokoi dilepsliarkan di Taman Wisata Alam Saibi, SIberut, Mentawai (net)

LAMANRIAU.COM, MENTAWAI – Dua ekor Beruk Bokoi dilepasliarkan di Taman Wisata Alam Saibi, Sarabua, Pulau Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Hewan primata langka endemik Kepulauan Mentawai itu, sebelumnya diserahkan oleh warga Kota Padang.

Beruk Bokoi memiliki nama latin Macaca Pagensis (Mentawai Island Macaque). Ciri khasnya berwarna cokelat gelap pada bagian belakang. Pada bagian leher, bahu dan bagian bawah berwarna cokelat pucat. Kaki dari Bokoi juga berwarna coklat.

Perbedaan bokoi dengan beruk jenis lain terletak pada rambut bagian pipi dan mahkota.

Bagian pipi bokoi berwarna lebih gelap daripada beruk lainnya. Mahkota bokoi berwarna cokelat, rambut pada dahi lebih panjang. Bokoi memiliki kantong pipi yang terlihat lebih jelas dari hewan sebangsanya.

Punggung dan tangan dari hewan tersebut sering dijadikan untuk membawa makanan.

Hewan ini bersifat diurnal, arboreal dan terestrial dengan lebih banyak berada di tanah atau kanopi bawah.

Habitat bokoi berada di dataran rendah, hutan primer dan sekunder, pesisir, rawa hingga pengunungan dengan ketinggian 1.700 meter.

Untuk bertahan hidup, hewan ini lebih sering mengkonsumsi buah dan biji-bijian, serangga, anak burung, kepiting, rayap, daun-daunan dan tunas-tunasan.

Jumlah Bokoi betina lebih banyak ketimbang jantan. Persentase satu jantan berbanding lima hingga delapan betina. Bokoi betina memiliki hirarki matrilineal.

Menurut Uni Internasional Konservasi Alam (IUCN), Bokoi sudah berstatus langka. Bokoi juga termasuk satwa  dilindungi.

Editor: Deandra

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews