LAMANRIAU.COM, PARIAMAN – Sempat terhenti dua tahun karena pandemi COvid-19, Pemerintah Kota Pariaman kembali menggelar tradisi Pesta Tabuik.
Tradisi Tabuik di Pariaman selalu dimulai tanggal 1 Muharram dan berakhir tanggal 10 Muharram.
Untuk tahun ini tradisi Hoyak Tabuik diberi nama Pesona Budaya Hoyak Tabuik Piaman 2022 di Kota Pariaman, Sumatera Barat.
Prosesi diawali dengan ‘maambiak’ atau mengambil tanah, tepat tanggal 1 Muharram, Sabtu, 30 Juli kemarin. Kemudian dilanjutkan dengan prosesi ‘manabang’ atau ‘maambiak batang pisang’ (menebang atau mengambil batang pisang).
“Prosesi manabang batang pisang merupakn rangkaian kedua. Ini bermakna perang (mengacu pada perang karbala),” kata Ketua Tabuik Pasa Indra Jaya di Pariaman, Rabu, 3 Agustus 2022.
Prosesi manabang batang pisang ini disaksikan ratusan wisatawan dan warga.
Dalam proses manabang pisang punya makna. Ditebang dengan sekali tebasan bermakna ketegasan.
Sedangkan batang pisang yang ditebang, tumbuhan yang tidak bercabang dan tumbuh lurus ke atas serta tidak mudah mati meski telah dipancung yang melambangkan karakter Nabi Muhammad SAW yaitu lurus, gigih, dan bermanfaat.
Proses menebang batang pisang dilakukan dengan arak-arakan sekitar satu kilometer dari rumah tabuik ke lokasi batang pisang. Setelah batang pisang ditebang, batangnya di bawa lagi ke rumah tabuik, daraga.
Arak-arakan pada prosesi ini dilakukan oleh kelompok Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang dilaksanakan sebelum magrib. Namun prosesi penebangan dilakukan usai salat magrib.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Pariaman, Dwi Marhen Yono mengungkapkan, pelaksanaan pesta tabuik digelar tahun ini setelah berdiskusi dengan ninik mamak dan tokoh tuo tabuik.
“Setelah dua tahun vakum, kami melaksanakan musyawarah dengan tokoh adat dan tuo tabuik di Kota Pariaman. Insyaallah tahun ini dilaksanakan (Festival Hoyak Tabuik)” kata Dwi Marhen Yono di Pariaman.
Pesona Budaya Hoyak Tabuik Piaman 2022 dimulai dari 1 Muharam atau Sabtu, 30 Juli dan puncaknya pada Minggu, 14 Agustus 2022.
