Kabar Gembira Buat Petani Sawit Riau, Harga TBS Sawit Mulai Merangkak Naik. Ini Harganya Sekarang

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Setelah beberapa bulan harga tandan buah segar (TBS) sawit anjlok, Agustus ini harga mulai merangkak naik.

Dinas Perkebunan Provinsi Riau merilis harga TBS sawit per 17-23 Agustus 2022.

Harga terbaru TBS sawit untuk umur 10-20 tahun tercatat Rp 2.433 per kilogram. Harga ini mengalami kenaikan Rp 200 dari harga sebelumnya

“Kenaikan ini berhubungan dengan naiknya harga jual CPO dan kernel dari perusahaan,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau Defris Hatmaja di Pekanbaru, Riau, Selasa, 16 Agustus 2022.

Saat ini PTPN V menjual CPO dengan harga Rp 11.082,50/kg. Harga ini naik sebesar Rp940,39/kg dari harga minggu lalu.

PT Sinar Mas Group menjual CPO dengan harga Rp10.901,00/kg. Terjadi kenaikan harga sebesar Rp1.026/kg dari harga minggu lalu.

PT Asian Agri Group menjual CPO dengan harga Rp 9.669,50/kg dan mengalami kenaikan harga sebesar Rp139,21/kg dari harga minggu lalu.

“Untuk PT Citra Riau sarana dan PT Musim Mas tidak melakukan penjualan CPOnya. Begitu juga dengan kernel, PTPN V, Sinar mas Group dan CRS tidak melakukan penjualan pada minggu ini,” katanya.

Untuk kernel, Astra Agro Lestari menjual dengan harga Rp5.432,43/kg. Terjadi kenaikan harga sebesar Rp297,29/kg.

PT Asian Agri menjual kernel dengan harga Rp5.205,00/kg. Harfadan mengalami kenaikan harga sebesar Rp198,00/kg sedangkan PT Musim Mas menjual kernel dengan harga Rp5.193,00/kg.

Sementara faktor eksternal pemicu naiknya harga sawit Riau antara lain akibat harga minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) diprediksi masih dalam tren positif atau bergerak naik.

“Menurut Macro Equity Strategist Samuel Sekuritas Indonesia Lionel Priyadi, saat ini pasar sedang dalam euforia merespons positif data-data ekonomi China dan AS,” sebut Defris.

Dia menambahkan, hambatan-hambatan yang sempat mengganggu rantai pasok akibat efek domino pandemi COVID-19 juga secara perlahan mulai berkurang.

Di sisi lain, produksi di dalam negeri juga bagus. Selain itu kenaikan tersebut juga dipicu oleh melonjaknya harga minyak saingan karena persediaan di China dan India menurun.

Redaktur: Denni Risman – Sumber: antara

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews