Wisata Eksotis di Taman Nasional Zamrud Siak

Wisata Eksotis di Taman Nasional Zamrud Siak
Eksotisme di Taman Nasional Zamrud. HUtan rawa gambut yang terpelihara. (foto, dennirisman)

LAMANRIAU.COM, SIAK – Pagi itu, sekitar dua belas kapal pompong mulai meninggalkan dermaga Sungai Air Sejuk yang berada di kawasan konsesi PT Bumi Siak Pusako (BSP). Bunyi mesin kapal memecah keheningan hutan rawa gambut.

Pagi itu, di akhir bulan November tahun 2021, PWI Riau melakukan Ekspedisi Taman Nasional Zamrud. Sekitar 70 orang lebih ikut ekspedisi ini.

Untuk bisa masuk ke Taman Nasional Zamrud, rombongan PWI Riau yang dipimpin langsung Ketua Zulmansyah, didampingi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSD) Riau, Pemkab Siak, pihak BOB (waktu itu kawasan konsesi masih dikelola Badan Operasi Bersama BSP dengan Pertamina).

Suara deru mesin seakan saling bersahutan dengan suara burung yang beterbangan di hutan rawa gambut TN Zamrud.

Iring-iringan perahu motor menyibak aliran Sungai Air Sejuk. Disebut Sungai Air Sejuk, karena airnya sejuk, kata Muktarudin, tekong perahu yang kami tumpangi. Air sungai berwarna kecoklatan, khas air rawa gambut.

Lebar sungai hanya selebar dua perahu atau pompong. Kiri kanan sungai dipenuhi vegetasi yang lebat, hutan rawa gambut. Diantara tanaman itu merupakan spesies langka, seperti pinang merah. Tanaman lain adalah jenis pandan hutan, sagu hutan, perupuk, bitangur, rengas, punak dan nipah.

Iring-iringan perahu membelah sungai di tengah rimbunan pohon dan bunyian satwa. Suasananya sangat eksotis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti eksotis adalah memiliki daya tarik khas karena belum banyak dikenal umum.

Wisata Eksotis di Taman Nasional Zamrud Siak
BUnyi mesin pompong memecah kesunyian hutan rawa gambut Taman Nasional Zamrud *foto: dennirisman)

“Suasana inilah yang kami jual dan menjadi magnit untuk wisatawan, terutama wisatawan mancanegara,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Siak, Dr. H.Fauzi Asni, M.Si yang ikut bersama rombongan Ekpedisi PWI Riau. Bagi wisatawan, suasana seperti itu sangat mahal nilainya, karena tidak ditemukan di tempat lain.

Disepanjang perjalanan, kita bisa merekam suasana eksotis itu lewat foto atau vidio. Suasana seperti ini tidak akan kita jumpai di tempat lain, atau di aliran sungai yang lain di luar TN Zamrud.

Tapi awas, jangan terlalu keasyikan mengabadikan suasana tanpa mendengar aba-aba dari tekong perahu. Karena di sepanjang jalan ada beberapa lokasi ditemukan pohon atau dahan pohon yang tumbang atau patah. Pohon atau dahan yang patah ini membelintang di aliran sungai.

“Awas pohon…merunduk,” begitulah teriakan tekong megingatkan penumpang saat melewati pohon atau dahan yang patah.

Setelah sekitar 15 menit menyusuri sungai dengan vegetasi yang rapat, kita akan menemui vegetasi yang mulai renggang yang hanya ditumbuhi pandan hutan. Muara sungai melebar.

“Inilah Danau Besar,” ucap Muktarudin. Muktarudin menyebut Danau Pulau Besar dengan nama Danau Besar.

Jika melewati Sungai Apit menuju Sungai Rawa, perjalanan naik perahu bisa lama sekitar 5-6 jam. Suasana eksotis seperti di Sungai Air Sejuk baru bisa ditemui setelah masuk Sungai Rawa yang berada di dalam kawasan Taman Nasional Zamrud. Karena di luar kawasan, masih ditemui kayu-kayu tebangan dari pembalakan liar oleh oknum perambah hutan. Dari Sungai Rawa tembusannya ke Danau Bawah, danau yang lebih kecil dari Danau Pulau Besar.

Pemkab Siak telah memulai pembangunan untuk jadi kawasan wisata TN Zamrud di Danau Bawah ini.

“Kita mengeksplorasi jalur baru dari Sungai Rawa di Kecamatan Sungai Apit menuju Danau Zamrud,” kata Bupati Siak Alfedri.

“Taman Nasional Zamrud (TNZ) ini potensi wisatanya besar dan di dalamnya terdapat Danau Zamrud yang merupakan danau rawa gambut terluas di Indonesia,” tambah Bupati Siak.

Bagi orang di luar Riau, nama Danau Zamrud mungkin belum familiar. Begitu juga dengan nama Taman Nasional Zamrud (TN Zamrud). Nama TN Zamrud kalah popular dengan nama Taman Nasional Teso Nilo (TNTN) ataupun Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT). TNBT ditetapkan sebagai taman nasional tahun 1995, TNTN pada tahun 2012. Sementara TN Zamrud ditetapkan sebagai taman nasional tahun 2016.

Wisata Eksotis di Taman Nasional Zamrud Siak
Para wisatawan diharuskan memakai life jacket untuk menyusuri Sungai Air Sejuk menuju Danau Zamrud (foto: dennirisman)

Dua Danau

Sebenarnya di Taman Nasional Zamrud, Danau Zamrud sendiri tidak ada, yang ada Danau Pulau Besar dan Danau Bawah. Penyebutan nama Danau Zamrud dipakai untuk istilah dua danau yang berada dalam Taman Nasional Zamrud.

Dari dua danau itu, Danau Pulau Besar adalah yang paling luas, dengan luas 2.416 hektar. Sedangkan Danau Bawah luasnya hanya 360 hektar. Di Danau Pulau Besar ini terdapat empat pulau; Pulau Besar, Pulau Tengah, Pulau Bungsu dan Pulau Beruk.

Dari empat pulau itu, saat ini belum satupun bisa didarati. Di sekeliling pulau dipenuhi oleh tumbuhan pandan, bakung, mangrove dan pohon pinang merah.

Ketika kami memutari pulau-pulau tersebut, memang tidak ada peluang untuk merapat ke pulau tersebut. Tumbuhan pandan hutan yang ditemui di pinggir pulau itu sangat rapat dan lebarnya ke daratan bisa mencapai dua hingga lima meter.

Wisata Eksotis di Taman Nasional Zamrud Siak
Eksotisme perjalanan menuju Danau Zamrud tidak dijumpai di tempat lain (foto: dennirisman)

Eksotisme Perjalanan

Ada dua cara menuju Taman Nasional Zamrud. Pertama, masuk melalui gerbang konsesi  PT Bumi Siak Pusako (BSP) di Desa Dayun, Kecamatan Dayun, Siak. Ke dua melalui Desa Sungai Rawa, Kecamatan Sungai Apit.

Di antara dua rute itu, rute pertama yang paling dekat ke Danau Pulau Besar, hanya sekitar 15 menit naik pompong atau perahu motor dari kanal PT BSP menyusuri Sungai Air Sejuk. Sementara rute ke dua, dari Desa Sungai Rawa, menyusuri Sungai Rawa hingga mencapai Danau Bawah memakan waktu sekitar 5-6 jam naik perahu motor. Dari Danau Bawah, menyusuri kanal lagi sekitar 10 menit menuju Danau Pulau Besar.

Jalur dari Sungai Rawa adalah jalur yang baru dibuka Pemkab Siak. Pembukaan jalur dari Sungai Apit itu untuk menghindari jalur masuk konsesi PT BSP.

Tapi apapun pilihannya, ke dua rute ini menyuguhkan perjalanan yang eksotis. Melewati hutan rawa gambut dengan air jernih berwarna kecoklatan.

Editor: Denni Risman – Penulis: Denni Risman

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews