Riau  

Gubri dan Bupati Siak Raih Penghargaan Sebagai Tokoh Wakaf Nasional

Gubernur Riau H Syamsuar, M.Si dan Bupati Siak Drs. H. Alfedri, M.Si menerima penghargaan BWI Award 2022 kategori Tokoh Wakaf Nasional Unsur Kepala Daerah.

LAMANRIAU.COM, JAKARTA – Badan Wakaf Indonesia Perwakilan Provinsi Riau Menerima penghargaan BWI Award 2022 Kategori Perwakilan BWI Daerah Terbaik  dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Badan Wakaf Indonesia 2022.

Badan Wakaf Indonesia menganugerahi penghargaan BWI Award 2022 kepada beberapa BWI Perwakilan lainnya seperti BWI Provinsi Banten, BWI Kepulauan Riau, BWI Provinsi Aceh, dan BWI Sumatera Barat.

Sementata untuk kategori lain, Gubernur Riau H Syamsuar, M.Si dan Bupati Siak Drs. H. Alfedri, M.Si menerima penghargaan BWI Award 2022 kategori Tokoh Wakaf Nasional Unsur Kepala Daerah. Penghargaan tersebut diberikan atas pencapaian dan kemajuan gerakan wakaf daerah yang mendapat dukungan penuh dari pemerintah setempat.

BWI Award 2022 tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Agama RI Dr. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si dan disaksikan Ketua Pelaksana Badan Wakaf Indonesia Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh, DEA.

Acara Rapat Koordinasi Nasional Badan Wakaf Indonesia ini dilaksanakan di Hotel Grand Melia Jakarta dengan tema “Percepatan Ekosistem Perwakafan; Profesionalisasi Nazhir”.

Dari Perwakilan BWI Provinsi Riau, ada sekitar 7 pengurus yang berangkat diantaranya H. Abd Rasyid Suharto Pua Upa, M.Ed selaku Ketua BWI Riau, Yuslim, SE, MM selaku Bendahara BWI Riau, Dr.Yudi Irwan, M.E.Sy, H.Qawiyun Awal, Ma,  H.Budi Suhari, S.Pt, Dr.Efiandri,M.Si dan Dimas Pradhasumitra.

Turut hadir sebagai tamu undangan pada acara Rakor Nasional BWI, Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, Ketua Badan Pelaksana BWI, Hakim Mahkamah Konstitusi, Gubernur Riau, Bupati Siak, Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, Kementerian ATR/BPN, Kemenag RI, KNEKS, OJK, LKS PWU, Para Nazhir, dan juga BWI Seluruh Indonesia.

Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh, DEA selaku Ketua Badan Wakaf Indonesia menyampaikan sambutan sekaligus launching QR Code Nazhir Indonesia.

“Rasanya susah kalau kita tidak ikut dalam perwakafan itu, alasannya tidak ada, tidak dapat. Kenapa? Karena semua orang pasti memikirkan masa depan. Rumusnya, siapa saja yang tidak memikirkan masa depan pada gilirannya tidak punya masa kini, karena masa depan itu akan menjadi masa kini dan masa kini akan menjadi masalah.”

“Sekarang kita di Indonesia tengah menyongsong era baru lerwakafan, yang ditandai dengan gerakan berwakaf lintas generasi dari semua lapisan sosial (tua, muda, kaya, miskin hingga institusi). Tanda kedua, para nazir disertifikasi agar profesional bekerja dan dibekali kemampuan mumpuni dalam mengelola aset. Tanda ketiga ialah sudah mulai menggunakan digital dalam penggunaannya, dan tanda keempat sudah ada ukuran untuk indeks pencapaian kinerja masing-masing BWI Perwakilan di setiap daerah,’ ujar Muhammad Nuh.

InsyaAllah dengan pendekatan itu, kata M.Nuh, dunia perwakafan tumbuh dengan baik, untuk menyiapkan generasi yang soleh.

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang sholeh.,” tambahnha mengutip hadis riwayat Muslim.

Sebelum sambutannya, M.Nuh juga meluncurkan secara resmi penggunaan aplikasi offisial QR Code Wakaf BWI.

Wakil Menteri Agama RI Dr. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si. berharap dari Rapat Koordinasi Nasional BWI ini dapat menghasilkan keputusan-keputusan startegis yang akan memperkuat sinergi.

“Semoga Allah SWT memberikan kekuatan kepada kita semua dalam menjalankan tugas pengabdian di bidang wakaf ini,” ujar Zainut. ***

Editor: Fahrul Rozi

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *