Hukrim  

Insiden SPN Polda Riau : Akibat Cekcok Mulut, Provos SPN Tewas Ditikam Junior

Insiden SPN Polda Riau

LAMANRIAU.COM, KAMPAR– Insiden SPN Polda Riau terjadi karena Kasus penikaman sesama anggota Polri terjadi di Pos Penjagaan Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Riau. Aiptu Ruslan yang merupakan Bintara Provos Sekolah Polisi Negara (SPN) Kepolisian Daerah (Polda) Riau, tewas ditusuk oleh juniornya, Bripka WF, Bintara Administrasi SPN Polda Riau.

Insiden itu terjadi Selasa 20 Desember malam sekitar pukul 19.30 WIB. Di mana pelaku adalah Bripka WF dan korban Aiptu RS yang sama-sama berdinas di SPN Polda Riau di Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar.

Kronologi Insiden SPN Polda Riau

Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto menjelaskan, Kasus tikam polisi ini berawal saat Aiptu Ruslan menegur Bripka WF karena tidak ikut apel.

“Korban saat itu menegur pelaku, karena tidak ikut apel konsolidasi dari suatu kegiatan yang harus di ikuti,” tuturnya.

Teguran itu ternyata membuat pelaku merasa tidak senang. Ia beralasan tidak mengikuti apel karena sedang bertugas. Mendengar jawaban tersebut, Aiptu Ruslan menyuruh Bripka WF untuk push up. Namun, pelaku menolak, hingga kemudian terjadi percekcokan.

Baca Juga Harga TBS Sawit Riau Priode 21-27 Desember Mengalami Penurunan 2,52%

Pertengkaran sempat berhenti. Korban dan pelaku bahkan turut mengikuti apel sore. Bripka WF juga sempat melapor kepada atasannya bahwa dirinya terlibat perselisihan dengan Aiptu Ruslan.

Ternyata, permasalahan itu belum selesai. Malam harinya, pelaku mendatangi korban di pos penjagaan SPN Polda Riau. Perkelahian terjadi. Saat itulah pelaku menusuk korban sebanyak dua kali menggunakan senjata tajam.

Korban yang terluka di berikan pertolongan pertama di klinik SPN Polda Riau. Akan tetapi, karena lukanya cukup parah, korban di rujuk ke Rumah Sakit Aulia Hospital Pekanbaru. Namun, sekitar pukul 23.20 WIB, Aiptu Ruslan di nyatakan meninggal dunia.

Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto membenarkan adanya insiden penikaman tersebut. Termasuk tewasnya korban usai di tikam Bripka WF.

“Benar, korban (Aiptu RS) meninggal dunia. Tentunya kami juga menyampaikan duka mendalam atas insiden ini,” kata Sunarto ketika di konfirmasi, Rabu 21 Desember 2022.

Pihak Keluarga Minta Kasus Insiden  Harus Di Tegakkan Secara Hukum

Kepergian Aiptu Ruslan membuat keluarga korban di selimuti duka. Keponakan Aiptu Ruslan, Nanda Sazali, mengatakan, keluarga berharap agar kasus polisi tikam polisi ini di usut tuntas oleh Polda Riau.

“Kami harap Polda Riau bisa segera menuntaskan ini. Pelaku di hukum seberat-beratnya. Kami keluarga sudah mengikhlaskan, tapi kami hukum bisa di tegakkan setegak-tegaknya. Karena ini menyangkut nyawa,” ujarnya usai pemakaman jenazah, Rabu Desember 2022 siang.

Jenazah Aiptu Ruslan di makamkan di Tempat Permakaman Umum (TPU) Sukoharjo, Jalan Kartama, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau, secara kedinasan kepolisian.

 Bripka WF Sempat Kabur dan Akhirnya Serahkan Diri

Sebelumnya, pelaku kabur usai menusuk korban. Nama WF pun di masukkan dalam daftar pencarian orang (DPO). Ia juga di cari oleh tim Polda Riau. Setelah sempat kabur, WF akhirnya menyerahkan diri pada Rabu siang. Pelaku di antar polisi dan keluarganya ke Mapolda Riau untuk menjalani pemeriksaan

“Melalui pendekatan kepada keluarganya, oleh tim yang di bentuk Polda Riau, pelaku berhasil di bujuk untuk menyerahkan diri,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Riau Kombes Sunarto, Rabu.

Editor: Fahrul Rozi / Penulis: M.Amrin Hakim

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews