Soal Bantuan Sapi, Ini Klarifikasi Kades Seberang Taluk Hilir

Kepala Desa Seberang Taluk Hilir, Solahudin

LAMANRIAU.COM, TELUKKUANTAN – Kepala Desa (Kades) Seberang Taluk Hilir, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Solahudin SE merasa dirugikan atas pemberitaan sejumlah media online baru- baru ini yang menuding kegiatan bantuan sapi di desanya bermasalah.

Dalam pemberitaan itu dinyatakan sapi bantuan untuk masyarakat itu raib alias tidak jelas, sehingga pihak inspektorat Kuansing diminta untuk turun tangan.

Menanggapi hal ini, Solahudin langsung memberikan klarifikasi tentang fakta yang sebenarnya.

“Saya klarifikasi. Berita yang beredar itu tidak benar,” kata Solahudin kepada LamanRiau.com, Senin 17 April 2023 malam. 

Pertama, kata Solahudin, dari judul berita yang menyebutkan dugaan 12 sapi raib, itu adalah tidak benar. Sapi sebanyak 21 ekor sudah dibelikan dan disalurkan ke tujuh kelompok, ditambah tujuh unit  kandang sapi. Sumber Dana Desa (DD) 2022.

“Bukti administrasi dan keuangan lengkap,” ujarnya.

Kedua, kata Kades Solahudin yang juga Ketua Forum Kades Kabupaten Kuansing itu, untuk bantuannya sendiri, sifatnya adalah bantuan hibah murni ke tujuh kelompok (bukan bergulir).

Dari tujuh kelompok, tiga kelompok sudah membelikan kembali sapi yang dijual. Sedangkan yang empat kelompok dananya dibagikan ke masing-masing anggotanya. Bukan masuk ke rekening desa.

“Camat yang saya hubungi, tidak pernah memberikan keterangan bahwa hasil penjualan sapi masuk ke rekening desa, tapi diberitakan dibunyikan keterangan dari camat,” ujarnya lagi. 

Adapun alasan dijual oleh masing-masing kelompok pada masa itu, khawatir akan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), karena sudah ada satu ekor sapi yang mati di kandang.

Untuk anggaran sapi Rp8 juta/ekor x 21 ekor = Rp168 juta, ditambah biaya pembuatan tujuh unit kandang sapi oleh masing-masing kelompok dengan biaya satu kandang Rp3 juta.

Terkait hal ini, kata Solahudin, dirinya siap dilakukan uji petik, dan mendampingi para pihak yang ingin memastikan informasi yang ia sampaikan di atas adalah benar apa adanya. 

“Jadi bukan opini, melainkan fakta dan data sesuai yang ada di lapangan,” ulasnya. ***

Editor/Penulis : Suharman

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *