Puisi-puisi Karya Mohd Adid Ab Rahman, Melaka (Bag.12)

Ilustrasi

Kita Cuma Seekor Burung Numpang di Dahan

Matahari beransur condong ke barat
kau tengok semalam pun begitu
tiada seorang pun tidak menyetujuinya
seperti perangai matahari tak pernah bantah perintah-Nya
hanya saja manusia banyak menyeleweng dan membantah
walau saban detik menerima nikmat Tuhan tak terkira
tetap juga tidak tahu membaca
kecuali jiwa disinari matahari

Usia kita pun makin hanyut ke muara
mungkin sedikit saja yang dapat rasa
selebihnya tak peduli bahkan lena
dalam gemerlap merdu dunia fana

Sedar atau tidak kita cuma seekor burung numpang di dahan
tiba masanya terbang jua ke destinasi menanti
bekal apa perlu dibawa untuk hidup di alam abadi?
tak kan debu-debu melekat di tubuh sepanjang perjalanan
bersama busuk bangkai-bangkai
paling tidak pun serupa burung-burung di sana
sesampai sarang di kaki malam
perutnya udah terisi kenyang

Melaka, 12/9/2023

Mawar Desa

Mawar Desa,
bangunlah dan lihat matahari terbit seperti rindu di kalbu
riasi pagi dengan kecantikanmu dan haruman
sekeping hati disinari selalu terhindar kekelaman
akan selalu gemar cipta kebaikan-kebaikan sekecil apapun
buat diri sendiri
orang-orang di sekeliling

Mawar Desa,
usah bimbang dengan perubahan cuaca
sebab telah diajar bagaimana menghadapi segala payah
aku bersedia menyirammu setiap hari
menabur baja seperlunya agar kau tetap segar subur
bukan ingin memilikimu
tapi cukuplah kalau senyummu selalu membakar semangatku
setiap pagi
hidupku berdentang sepanjang hari

Mawar Desa
tak sengaja kubiarkan kau tumbuh di laman hati
jika kau tahu
anggaplah embun
pasti muncul waktu pagi

Melaka, 13 September 2023

Nyatalah Dari Sejarah Itu

Kulihat cabaran sedang kaudepani cukup berat
dengan azam tinggi semangat seteguh gunung
sepertinya setiap hal duri liku bukan ancaman lagi
terus saja gagah melangkah
tanpa menyerah kalah

Aku bangga dengan lelakimu persis perwira di perbatasan
mempertahan kedaulatan negeri
sekaligus ingin menjadi serupamu
punya cita-cita tinggi
menggenggam kemenangan hidup

Nyatalah dari sejarah itu
kita mesti pegang kuat kepercayaan
bijak mengurai simpulan-simpulannya
mengatasi sejuta macam kepayahan
doa tak putus-putus datangnya pertolongan Tuhan
nescaya segala pencarian
apa saja matalamat yang diimpikan
dapat digenggam megah

Melaka, 12 Juli 2023

———————–
Mohd Adid Ab Rahman lahir di Kota Bharu dan sekarang bermukim di Melaka, Malaysia sejak 1997. Pernah menimba ilmu di Universitas Islam Negeri Banda Aceh dalam bidang Dakwah dan UTM (Universiti Teknologi Malaysia), Skudai, Johor. Seorang guru KPM (Kementerian Pendidikan Malaysia mulai tahun 2022). Berminat dalam bidang puisi sejak masih belajar di sekolah dan sekarang menjadi ahli seumur hidup Persatuan Penulis Negeri Melaka (PENAMA) serta Ikatan Persuratan Melayu Melaka (IPM). Puisi-puisinya pernah muncul sejak 1986 di Berita Harian, Utusan Borneo, Harian Ekspres, Mingguan Malaysia, Utusan Zaman, Harakah, majalah Dewan Sastera, Tamadun Islam, al-Kiblat, Majalah Perempuan, Jelita, URTV, Wanita, Solusi dan lain-lain. Majalah online seperti LamanRiau.com, PotretOnlinecom, Kosana.my.id., sksp-literary.com, Sabah360 online, Suarakrajan online dan Riausastra.com. Sudah mempunyai puluhan antologi bersama di antaranya Antologi C Antagonis (ASWARA 2020) Bahtera Merdeka (Tinta Karya 2020) Pasrah (PTK 2020) Citra Yang Tak Padam (Narangkai Publications 2021), Sejernih Embun (KS 2021), Semarak Merdeka Tanah Air (PPJ 2021), Ramban Musim (Penapadu 2021) Mencintai Dengan Sederhana (SYFE Management Sdn Bhd 2021) ‘Suara Kita Seribu Sajak Merdeka’ (2009), Antologi ‘Tanduo Oh Tanduo’ (2013), Antologi ‘Belati Cinta Zulaikha’ (2003) ‘Kebentangkan Sehelai Peta’ (2014) menjadi teks KOMSAS SPM, ‘Ýang Satu’ (2019), ‘Suara Dari Jiwa’ (2019) Gumpalan dari Jiwa (2019), Terima Kasih Tuhan (2019), Merentas Sempadan (2020) Ruang Bicara (2020) Angin Rindu (Gapadu 2020), Hujan Kata (KembaraSastera 2020), Ramadhan Kareem (Tinta Karya 2020) Antologi Klate Di Hati (GEMA 2020), Dian Nurani (Pustaka Dewan Puisi PDP 2023), Aksara untuk Ummah (Ulul Albab Publication 2023), Menjunjung Langit (Pena Padu 2022) Tangisan Tengkujuh (Pena Padu 2022) Kasih (Kembara Sastera November, 2022), Teguh Bersama (PTK 2022), Jendela Enggan Tertutup (Kembara Sastera 2023) dan lain-lain. *

Baca: Puisi-puisi Karya Mohd Adid Ab Rahman, Melaka (Bag.11)

*** Laman Puisi terbit setiap hari Minggu. Secara bergantian menaikkan puisi terjemahan, puisi kontemporer nusantara, puisi klasik, dan kembali ke puisi kontemporer dunia Melayu. Silakan mengirim puisi pribadi, serta puisi terjemahan dan klasik dengan menuliskan sumbernya ke email: [email protected] [redaksi]

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews