Puisi-Puisi Karya Muhammad Sholeh

Ilustrasi

Manusia Nista

di panggung fana
orang-orang berperan jadi manusia baperan,
bermuka dua seperti setan-setan durja
pendusta paling durhaka di marka bumi

hati nista tumbuh piatu
sebab, cinta ibu telah lama mati
lisan dikuasai hati ringkuk sekeras nisan
terlunta-lunta seperti lumba-lumba miskin etika
berakal cerdas tanpa bisa apa-apa
terkubur di liang orang-orang telanjang
terjerumus pada dosa palung maksiat

sementara, aroma sangkakala semakin dekat
telah hidu rebak hingga ke ubun-ubun
taubat adalah jalan paling benar
bersihkan karat-karat noda
kembali fitrah seperti bayi, mulai dari nol

Pekanbaru, 10 Juni 2023

Kota

kita dikotakkan kota
otak-otak orang botak
di mana kata, dipetakan pada petak-petak kaya,
padahal kita tak sama masa dengan mereka

langkah kaki telah jerat
jerah dan kalah, dalam kawat-kawat lengah yang butakan mata
sementara waktu terus gulir
terguling dalam arus giur brandid, barang mewah juga diskon harga
seperti liur tidur mengalir tanpa sadar
gerus habis gono-gini
dan tersisa kerak-kerak dosa yang sesakkan emak
sebab, berita sukses telah siar
sebar dari mulut ke mulut,
menuju telinga yang haus kabar ananda

kapan pulang bawa lencana?
juga rencana makan bersama
sekian lama tidak dekap hangat peka
ceritakan apa saja semau muanya
selain, hiruk pikuk kota

Lirik, 09 Juni 2023

Ilalang

aku tak ingin menjelma ilalang
tumbuh liar di pemukiman orang
lukai kulit, sisakan perih kaki-kaki yang lalang

walau jadi jamu pabila diramu
tentu lebih mengerikan,
dicabut seperti sakaratul maut,
dicincang, dihaluskan kemudian sariku diambil
lalu dicampakkan di tumpukan sampah serapah
sungguh terbunuh paling ngeri seantero mati

sekeras itukah beri manfaat?
jika benar, sungguh tak ingin jadi ilalang
aku lebih pilih seuntai doa
diminta pada Sang Pengampun duka lara
sembuhkan luka-luka hati yang patah
hanya perlu juang dalam pintal doa
tanpa bertaruh jiwa raga

Rengat, 07 Mei 2023

Aroma Kasturi

ingin rasa kujumput
mulut kecil suara emas menggemaskan
saban hari acap kali kuhidu,
aroma khas kasturi racuni kepala

kala kerja jadi halang di antara kita
kicaumu ngiang di liang hening
seolah memanggil-manggil
segera gegas tuntas tugas pulang ke rumah

dan ketika kita bersama
sebelum pejamkan mata
kau tak henti ajak diskusi
tentang cita-cita seorang bayi
yang tuntun ke surga kemudian hari

Pekanbaru, 06 Juni 2023

Belum Cukup Umur
: Arshatta

aku si bayi comel
semanis karamel tanpa embel-embel omel
usia dua purnama dua minggu
anggap saja segitu
tentu saja masi unyu-unyu
karena aku masih nyusu

warisi 16.000 kata per hari
adalah kata-kata paling gengsi
ya, anggap saja itu bonus
wakili kakak bidadari
yang tak sempat berkata-kata
lalu pergi ke pangkuan Ilahi

aku tahu,
ngoceh tidak anjur
untuk bayi belum cukup umur
percayalah…
itu semata siasat hibur
untuk abi dan ummi tiada libur
sepanjang hari lembur
mengasihi sepenuh hati

semangat ya,
semoga lelah jadi Lillah

Pekanbaru, 04 Juni 2023

——————
Muhammad Sholeh lahir di Tembilahan Hulu, 04 Desember 1995. Saat ini penulis yang berprofesi sebagai Medical Delegate di perusahaan Nestle Indonesia, berdomisili di Pekanbaru-Riau sejak 2022. Tergabung dan besar di Competer Indonesia (CI) sejak 2016 sampai sekarang. Diamanahkan sebagai duta Competer Indonesia 2023. Sebagai kurator Jalan Puisi Competer, Suara Puisi Competer, Website Competer dan tergabung dalam Tim Sosial media CI sebagai admin Instagram, kreator design serta merangkap sebagai illustrator. Alumni Kelas Puisi Online Asqa Imagination School 26 dan 31 dan Kelas Puisi Online Ruang Kata. Sehingga menghasilkan puisi-puisi yang terbit di berbagai media online seperti: Reaksi Press, Jurnal Tinta, Tirastimes, Bambang Kariyawan, Tintalayar Menyala, Ngebut Kata, Dermaga Satra, Suara Krajan, KOPIP, Idestra, Riau Sastra, Salmah Publishing dan Majalah Elipsis. Beberapa puisi juga terbit di IG & FB: Asqa Imagination School, Pahatan Sastra, Komunitas Kembang Rampai Bali, Gerimis30hari, ruang.kata.2020, KEPUL, Sanggar Seni Harmoni dan FB Puisi-puisi Om Dedi. Sebuah cerpen dan Fiksi Mini karyanya juga terbit di website Jurnal Tinta. Puisinya juga tergabung di dalam 6 buku Antologi bersama cetak seperti buku yang berjudul “Pelangi di Teras Juni 2022“, “Sabitah 2022“, “Menulis di Tengah Gerimis 2023“, “Melodi dari Rintik Gerimis 2023“, “Antologi Bersama Lomba Fun Bahasa 2023“, “Meneroka Kampar 2023” dan 1 buku digital “Debu-debu Diksi“. Buku Solo pertama berjudul “Kepingan Renjana Matamu” terbit pada bulan Mei 2023. Saat ini sedang menyusun buku ke-2 dan ke-3. Tulisannya juga dimuat dalam sosmed pribadi Instagram: @mhdshaleh Facebook @Mhd Shaleh S.Si. *

Baca: Puisi-Puisi Karya Busyra – Bukittinggi

*** Laman Puisi terbit setiap hari Minggu. Secara bergantian menaikkan puisi terjemahan, puisi kontemporer nusantara, puisi klasik, dan kembali ke puisi kontemporer dunia Melayu. Silakan mengirim puisi pribadi, serta puisi terjemahan dan klasik dengan menuliskan sumbernya ke email: [email protected] [redaksi]

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews