LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Yamaha 125Z merupakan sepeda motor jenis bebek dengan mesin 2 tak yang diproduksi oleh Yamaha di Malaysia pada tahun 1998. Motor ini kemudian masuk ke pasar Indonesia pada dekade 2000-an melalui YMKI (Yamaha Motor Kencana Indonesia).
Dengan harga awal sekitar Rp 23 jutaan pada saat pertama kali diluncurkan, Yamaha 125Z kini telah mengalami peningkatan nilai jual yang signifikan. Motor ini kini bisa mencapai harga puluhan juta rupiah, terutama jika dalam kondisi istimewa. Bahkan, ada beberapa kasus di mana harga motor Yamaha 125Z yang sangat baik bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Pada beberapa platform jual-beli online, harga termurah untuk Yamaha 125Z saat ini berada di kisaran Rp 90 jutaan. Hal ini mencerminkan daya tarik dan nilai klasik yang masih dimiliki oleh Yamaha 125Z di pasar sepeda motor bekas.
Namun, pada masa itu, Yamaha 125Z dihadapkan pada tantangan persaingan harga yang signifikan dengan motor bebek lainnya. Dampaknya, keberadaan Yamaha 125Z di Indonesia hanya mampu bertahan selama 2 tahun. Di negara asalnya, Malaysia, Yamaha 125Z tetap eksis hingga sekarang. Bahkan, di era saat ini, muncul varian terbaru Yamaha 125ZR yang menampilkan desain body yang lebih sporty. Tidak hanya itu, tersedia juga edisi terbatas dengan livery Movistar Yamaha MotoGP yang menambah daya tariknya.
Motor Yamaha 125Z memiliki mesin tegak dengan kapasitas 125cc berjenis 2-Tak. Mesin ini mampu menghasilkan daya sebesar 17,1dk pada putaran 8.000 rpm, serta torsi sebesar 16,1 Nm pada putaran 7.500 rpm. Yamaha 125Z dilengkapi dengan transmisi manual 6 percepatan, memberikan fleksibilitas dalam mengatur kecepatan.
Sistem suspensi yang digunakan pada Yamaha 125Z adalah monosok dengan diameter as sebesar 27mm. Susunan ini memberikan keseimbangan yang baik antara kenyamanan berkendara dan performa motor, menjadikannya pilihan yang potensial untuk penggunaan sehari-hari.
Dengan Mesin yang tangguh, body sporty, serta volume motor yang langka, tak heran motor ini jadi buronan oleh para kolektor.***
Editor: Fahrul Rozi/Penulis: M.Amrin Hakim
