Riau  

Atasi Stunting, BKKBN Riau Launching si Peti Keris

Kantor Perwakilan BKKBN Riau melakukan launching inovasi Si Peti Keris di Hotel Grand Central Pekanbaru, Selasa (07/11/2023).

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Kantor Perwakilan BKKBN Riau melakukan launching sebuah inovasi yang dinamakan Si Peti Keris atau disebut ‘Strategi Pemantauan Intervensi Keluarga Berisiko Stunting Yang Terintegrasi’, bertempat di Hotel Grand Central Pekanbaru, Selasa 07 November 2023.

Hadir pada launching tersebut, Plt. Gubernur Riau diwakili Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan M. Job Kurniawan, Bupati/Walikota se-Provinsi Riau, Forkopimda Provinsi Riau, Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala DP3AP2KB Provinsi Riau serta beberapa ketua organisasi dan akademisi di lingkungan Provinsi Riau.

Sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 72/2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting Pasal 8 ayat 3 dan Peraturan Kepala BKKBN Nomor 12/2021 tentang Rencana Aksi Nasional PASTI, Bab 2 pasal 4 menyebutkan bahwa kegiatan prioritas rencana aksi nasional percepatan penurunan stunting salah satunya adalah penyediaan data keluarga berisiko stunting.

Si Peti Keris adalah program untuk menjawab permasalahan tersebut dengan menyediakan database keluarga beresiko stunting mengingat belum tersedianya data by name by address keluarga beresiko stunting yang akan dan sudah mendapatkan intervensi, sehingga kadangkala intervensi yang diberikan tidak tepat sasaran bahkan tidak terpantau dengan baik.

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Provinsi Riau berada pada angka 17 persen, lebih baik dibanding tahun 2021 sebesar 22,3 persen. Masih tersisa waktu beberapa bulan ke depan agar prevalensi stunting di Riau turun menjadi 14 persen di 2024 sesuai target yang ditetapkan Presiden RI.

Inovasi yang dikemas dalam bentuk dashboard ini akan memantau keluarga berisiko stunting untuk mendapatkan intervensi secara tepat sasaran. Si Peti Keris menyajikan data yang akurat, valid, relevan, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Diinput melalui proses pengumpulan, pengolahan, penyajian, penyimpanan, serta pemanfaatan data dan informasi kependudukan dan keluarga yang didapatkan dari hasil pelaksanaan Pemutakhiran Pendataan Keluarga dan Verifikasi dan Validasi Keluarga Berisiko Stunting setiap tahun yang diintegrasikan ke dalam aplikasi siga.bkkbn.go.id.

Kepala Perwakilan BKKBN Riau, Dra. Mardalena Wati Yulia, M,Si sebagai inisiator Si Peti Keris mengharapkan program ini dapat mendukung pemerintah dalam menentukan kebijakan pencegahan dan penurunan stunting di Riau.

“Dengan begitu saya yakin stunting di Riau bisa turun menjadi 14 persen di tahun 2024. Bahkan mungkin bisa lebih rendah dari angka tersebut,” ujarnya optimis.

Lebih jauh Mardalena menyampaikan beberapa manfaat dari inovasi Si Peti Keris yang akan memberikan kemudahan dalam pemanfaatan data dan informasi keluarga; membantu dalam penyusunan strategi dalam intervensi keluarga berisiko stunting sesuai permasalahan yang dihadapi keluarga; serta dapat digunakan dalam melaksanakan kegiatan pendampingan keluarga berisiko stunting secara efektif dan efisien.

“Setelah kegiatan launching, kami akan melaksanakan sosialisasi di 12 Kabupaten/Kota sehingga Si Peti Keris dapat dimanfaatkan oleh seluruh kabupaten/kota di Provinsi Riau,” ujar Mardalena. ***

Editor: Fahrul Rozi

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews