LAMANRIAU.COM, RANTAU BARU – Rumah Baca Datuk Sati Diraja kembali melaksanakan berbagai kegiatan literasi dalam rangka “Sabtu Ceria Bersama Buku”.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Sabtu 14 September 2024 di laman Rumah Baca dan di Pulau Pasir Merah Desa Rantaubaru itu hadiri sastrawan Riau Griven H. Putera yang juga merupakan Batin Sibokol-Bokol/Datuk Sati Diraja.
Selain membaca buku secara bersama, kegiatan tersebut juga melaksanakan bimbingan teknis menulis dan membaca puisi serta lomba menulis puisi dan membaca puisi tingkat Sekolah Dasar.
Acara dimulai dengan pengenalan puisi dan cara menulis puisi dengan sederhana.
“Pertama buatlah tema dan judul yang menarik, dan tulislah sesuatu yang sederhana yang terdapat di sekitar kita. Dan usahakan puisi itu punya pesan dan kesan yang mendalam bagi kita dan pembaca,” ungkap sastrawan Riau tersebut.
“Dalam membuat puisi gunakan kata-kata yang indah atau yang tak biasa karena puisi bukan tulisan atau ungkapan biasa atau ungkapan umum,” lanjutnya.
Puisi yang baik itu, ungkap Griven merupakan karya yang mengandung hiburan dan punya nilai manfaat seperti mendidik. “Atau dalam Bahasa latinnya dulce et utile; atau dalam bahasa Inggrisnya sweet and useful atau manis dan berguna,” lanjutnya.
Lalu Griven mengajari anak-anak cara mencari ide, seperti melihat daun jatuh dari pohon, atau melihat hujan yang turun dari langit dan memantul ketika jatuh di atas sungai, dan lain sebagainya.
Setelah mengajarkan teori menulis puisi secara singkat dan sederhana, sastrawan Riau ini membaca puisi anak-anak karya Abdul Hadi WM yang terdapat dalam salah satu buku koleksi Rumah Baca Datuk Sati Diraja.
Kemudian Dr Griven pun mengajari sekilas cara mengolah vocal agar ketika membaca puisi dapat menggugah dan memukau para pendengar atau penikmat puisi.
Selanjutnya, satu pesatu anak-anak membacakan puisi yang sudah mereka buat di rumah sebelum kegiatan berlangsung. Selanjutnya para pengurus Rumah Baca pun mengajak anak-anak ke sungai yang saat musim kemarau pulau-pulau kecil berpasir merah bermunculan yang membuat Desa Rantaubaru kelihatan indah, damai dan eksotis.
Pada salah satu pulau, anak-anak satu persatu kembali diminta membacakan puisi mereka yang sudah diperbaiki setelah mendengarkan penjelasan narasumber.
Untuk kategori menulis puisi, juara 1 diraih Nia, sedangkan juara 2 adalah Reza, juara 3 diperoleh Inaya, dan harapan 1 disabet oleh Azlan.
Untuk kategori membaca puisi, juara 1 diraih Hanif, juara 2 Ridho, juara 3 Azlan, dan harapan 1 adalah Inayah.
Seusai pembagian hadiah, anak-anak pun main dan mandi bersama sambil menunggu datangnya matahari terbenam di ufuk barat.
Menurut Koordinator Rumah Baca Datuk Sati Diraja, Khairuman S.Pd yang didampingi beberapa punggawa rumah baca, seperti Hasan Basri, S.Pd, kegiatan rumah baca ini rutin dilakukan setiap Sabtu namun yang paling meriah adalah sekali dalam satu bulan.
“Ini merupakan kegiatan yang kita lakukan setiap Sabtu. Namun kegiatan kali ini lebih besar daripada Sabtu-Sabtu sebelumnya. Ini hampir sama dengan saat pembukaan Rumah Baca Datuk Sati Diraja kemarin,” ungkap salah seorang guru SDN 001 Rantaubaru ini.
Menurutnya, sekali sebulan akan diusahakan mengundang para pegiat literasi di Riau, terutama sastrawan-sastrawan Riau untuk dapat berbagi ilmu pengetahuan dan memotivasi anak-anak agar giat berliterasi. “Mungkin ke depan kita akan membahas tentang cara membuat dan membaca cerita pendek,” jelasnya.
Anak-anak kelihatan senang dengan kegiatan ini. Humayra siswa kelas 3 SDN 001 Rantaubaru merasa gembira dengan kegiatan ini. “Kami merasa senang dapat belajar dan bermain dengan Datuk Sati,” ungkapnya dengan wajah ceria.
Hadir pada kegiatan itu, selain Batin Sibokol-Bokol dan Khairuman serta Hasan Basri, juga ada beberapa pengurus Rumah Baca Datuk Sati Diraja, seperti Shofie, Fazli, Ranti Purnama Sari, dan Arizon. ***