LAMANRIAU.COM – Ada kekhawatiran yang berkembang tentang dampak kesehatan dari daging yang dibakar hingga gosong.
Apakah benar daging bakar dapat meningkatkan risiko kanker? Berikut ulasan berdasarkan penelitian terbaru dikutip dari Kompas.com.
Beberapa penelitian dalam dua dekade terakhir menunjukkan bahwa daging yang dibakar hingga gosong atau dimasak pada suhu tinggi dapat meningkatkan risiko kanker, seperti kanker pankreas, kolorektal, dan prostat.
Penelitian dari Vanderbilt University pada 2010 menemukan bahwa konsumsi daging yang matang sempurna (well-done) dapat menghasilkan senyawa berbahaya bernama Heterocyclic Amines (HCAs).
Senyawa ini terbentuk saat daging merah, unggas, atau ikan dimasak pada suhu tinggi. Selain itu, Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs) juga dihasilkan dari lemak dan jus daging yang menetes ke api atau permukaan panas, menghasilkan asap yang menempel pada daging.
Menurut National Cancer Institute (NCI), baik HCAs maupun PAHs dapat dimetabolisme oleh enzim tubuh menjadi produk sampingan yang dapat merusak DNA dan berpotensi menyebabkan kanker.
Faktor genetik dan metode memasakĀ
Risiko kanker akibat daging yang dibakar bervariasi tergantung pada jenis daging, metode memasak, suhu, durasi memasak, serta genetika individu.
Penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi HCAs tertinggi ditemukan pada daging yang matang sempurna atau dibakar hingga gosong, seperti barbekyu atau flame broiling.
Ahli kanker, Robert Turesky dari University of Minnesota, menjelaskan bahwa risiko kanker juga dipengaruhi oleh genetika seseorang.
Ini berarti tidak semua orang yang mengonsumsi daging gosong memiliki risiko kanker yang sama.
Walau beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara konsumsi daging bakar dengan risiko kanker, banyak penelitian lainnya tidak menemukan hubungan yang signifikan.
Bahkan, penelitian pada hewan menggunakan dosis HCAs dan PAHs yang jauh lebih tinggi daripada yang dikonsumsi manusia dalam diet normal.
Cara mengurangi risiko kanker pada daging panggangĀ
Stephen Freedland dari Cedars-Sinai Medical Center menyarankan agar konsumsi daging bakar dilakukan dengan bijak. Beberapa langkah yang dapat mengurangi risiko adalah:
* Memanggang daging menggunakan aluminium foil.
* Merendam daging dalam bumbu rempah-rempah, yang dapat mengurangi pembentukan senyawa karsinogenik.
* Menghindari pembakaran hingga daging menjadi gosong.
Meskipun konsumsi daging yang dibakar hingga gosong dapat meningkatkan risiko kanker, risiko ini tidak sebesar risiko dari kebiasaan seperti merokok atau konsumsi alkohol berlebih.
Konsumsi dalam jumlah sedang dan dengan metode yang lebih aman kemungkinan tidak akan berdampak signifikan terhadap kesehatan. (*)